Aboe Bakar al-Habsy Minta Maaf, MKD Setop Kasus Panggilan Sayang

CNN Indonesia
Senin, 29 Agu 2022 19:56 WIB
Kasus insiden panggilan sayang saat rapat Komisi III DPR dengan Kapolri pekan lalu, resmi dihentikan oleh MKD DPR.
Politikus PKS Aboe Bakr al-Habsy. (Foto: Arsip PKS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) secara resmi menghentikan kasus panggilan 'sayang' saat rapat Komisi III DPR dengan Kapolri yang menyeret politikus PKS Aboe Bakar al-Habsy pada Rabu (24/8).

Wakil Ketua MKD, Habiburokhman mengatakan bahwa Aboe telah menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa itu. Dia menyebut insiden itu murni terjadi karena ketidaksengajaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi dalam momen ini kami sampaikan permintaan maaf beliau, karena itu maka kasus ini diputuskan dalam Pleno Rapat MKD untuk dihentikan dan dinyatakan tidak ada pelanggaran etik," kata dia di Kompleks Parlemen, Senin (29/8).

Habib membenarkan bahwa suara panggilan 'sayang' yang menyerupai suara perempuan itu berasal dari ponsel Aboe. Menurutnya, suara tersebut adalah suara istri Aboe yang menelepon suaminya saat rapat.

MKD kata Habib telah memeriksa Aboe dalam kasus tersebut. Termasuk mengecek bukti video rekaman saat peristiwa itu terjadi.

"Beliau menerima telepon dari istri di saat speaker HP dan speaker meja dalam posisi aktif, dan beliau juga menyesali dan meminta maaf baik kepada MKD dan kepada publik," katanya.

Kasus dugaan pelanggaran etik yang menyeret Aboe sebelumnya dilaporkan dua pihak, masing-masing yakni DPP PEKAT IB dan seorang warga bernama Bagues Yoga Nindita.

Insiden panggilan 'sayang' itu terjadi saat rapat Komisi III DPR bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, pekan lalu. Insiden ini sempat memancing gelak tawa peserta rapat.

Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto yang memimpin rapat pun mencoba menenangkan situasi. Dia meminta agar peserta rapat tenang.

Bambang pun meminta Habiburokhman untuk melanjutkan paparan. Namun sejumlah pihak menilai insiden itu sebagai bentuk ketidakseriusan DPR mengawasi kasus pembunuhan berencana yang menyeret Ferdy Sambo.

(thr/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER