Beda Versi Animasi Polri dan Pengakuan Bharada E yang Diungkap Kapolri

CNN Indonesia
Rabu, 31 Agu 2022 12:13 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit saat pemaparan kasus Brigadir J di Komisi III DPR. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jakarta, CNN Indonesia --

Mabes Polri membagikan video animasi kronologi adegan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Video animasi tersebut memperlihatkan kejadian penembakan sekitar pukul 17.12 WIB. Sambo dalam video tersebut ditampilkan sempat meluapkan amarah kepada Brigadir J sebelum penembakan.

Peristiwa itu bermula saat keempat tersangka yakni Sambo, Bharada RE, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf berkumpul di dalam rumah dinas dekat meja makan.

Mereka berhadapan dengan Brigadir J yang sebelumnya juga diperintahkan untuk masuk oleh Sambo. Dalam momen tersebut, Sambo mengatakan beberapa hal kepada Brigadir J.

"Kamu tega sekali sama saya, kamu kurang ajar sekali sama saya," kata Sambo kepada Brigadir J.

Tak lama berselang, Sambo memerintahkan Bharada E untuk segera menembak. Ia disebut menyuruh Bharada E sambil berteriak agar segera menembak Brigadir J.

"Woy kamu tembak, kau tembak cepat, cepat woy kau tembak," teriak Sambo ke Bharada E.

Bharada E kemudian menembak Brigadir J sebanyak 3 hingga 4 kali. Sambo pun menyusul menembak ke arah Brigadir J usai sang korban terkapar di lantai.

Tak berhenti di situ, Sambo juga mengarahkan tembakan ke tembok tangga dan lemari untuk mengelabuhi kejadian agar terlihat seperti adegan saling tembak.

Setelah itu, Sambo mendatangi dan menjemput Putri Candrawathi yang berada di kamar. Mereka keluar rumah, kemudian PC diantar pulang ke rumah pribadi oleh Bripka Ricky Rizal yang sudah berada di dalam mobil.

Adegan ini diketahui berbeda dengan pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR beberapa hari lalu.

Dalam rapat tersebut, Listyo menyebut Bharada E mengaku melihat Brigadir J sudah terkapar bersimbah darah di depan Sambo.

Listyo mengatakan dalam keterangan terbarunya Bharada E mengaku tidak terlibat sejak awal dalam insiden maut itu.

Bharada E, kata Listyo, juga melihat ada Sambo yang sedang memegang pistol di depan sosok Brigadir J yang sudah terkapar di lantai.

"Saudara Richard menyampaikan bahwa melihat almarhum Yosua terkapar bersimbah darah. Saudara FS berdiri di depan dan memegang senjata lalu diserahkan kepada saudara Richard," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan kronologi terbaru terkait penembakan Brigadir J merupakan yang dimuat dalam video animasi tersebut.

"(Kronologi) yang benar di animasi," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (31/8).

Menurut Agus, untuk kronologi yang sempat disampaikan Kapolri dalam RDP dengan Komisi III DPR berdasarkan keterangan awal dari Bharada E kepada penyidik.

"Keterangan awal E begitu. Yang bersangkutan menuangkannya di kesaksian," ujarnya.

Agus menuturkan dalam kasus ini, Bharada E dua kali telah menuangkan kesaksian secara tertulis kepada penyidik. Pengakuan kedua itulah yang kemudian dituangkan dalam berita acara pemeriksaan yang bersangkutan.

"Dua kali yang bersangkutan menuangkan pengakuan tertulis, yang kedua itu yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan yang bersangkutan," katanya.

(tfq/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK