Muhadjir soal RI 10 Besar TBC Terbanyak Dunia: Agak Memalukan

CNN Indonesia
Rabu, 31 Agu 2022 23:22 WIB
Menteri Muhadjir respons kasus TBC di Indonesia yang masih tinggi (Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengaku cukup malu usai Penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia masuk dalam 10 besar dunia.

Indonesia juga menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina dengan jumlah ratusan ribu kasus yang disertai kematian cukup tinggi.

Muhadjir kemudian mengingatkan, TBC merupakan masalah kesehatan global yang harus menjadi tanggung jawab dan kesadaran bersama antara pemerintah dan masyarakat.

"Menurut data Global Report TB 2021, Indonesia masuk di 10 besar negara dengan beban kasus TBC, TB HIV, dan TB RO terbanyak di dunia. Tentu saja hal ini bukan sebuah prestasi, suatu hal yang agak memalukan," kata Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (31/8).

Ia berharap temuan itu dapat menjadi kesadaran bersama untuk lebih memperkuat komitmen dalam menanggulangi TBC, sehingga Indonesia mampu mencapai target mampu mengeliminasi TBC pada 2030 mendatang.

Muhadjir melanjutkan, saat ini diperkirakan terdapat 824 ribu kasus, dengan kasus TB resisten obat (TB RO) hingga 8.268 kasus. Selain itu, hanya sekitar 61 persen dari kasus TB RO yang memulai pengobatan di sepanjang 2021.

"Berarti masih da sekitar 40 persen yang berkeliaran, yang belum bisa kita kirim untuk mau berobat," kata dia.

Lebih lanjut, Muhadjir juga menyoroti banyaknya Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali dipulangkan ke Indonesia setelah diketahui mengidap TBC. Temuan itu menurutnya menjadi pengingat bahwa masih banyak kasus TBC di luaran sana terutama pada lingkup keluarga.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar masing-masing pemerintah daerah membangun mini sanatorium atau fasilitas medis untuk penyakit jangka panjang di level kecamatan atau kabupaten. Dengan demikian, apabila ada anggota keluarga yang terpapar TBC dapat diisolasi, sehingga diharapkan meminimalisir penularan TBC dalam level keluarga.

"Jadi SDM kita itu masih tidak unggul, salah satu penyebabnya sebagian adalah karena komorbid TBC ini," ujar Muhadjir.

Lihat Juga :

(khr/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK