Kesaksian Warga Saat Sulit Evakuasi Korban Kecelakaan Truk di Bekasi

Proses evakuasi korban kecelakaan menewaskan 10 orang di depan sebuah sekolah dasar di Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/8) sempat mengalami kesulitan.

Ketua RW 022, Kota Baru, Soleh menyatakan kesulitan itu lantaran korban terhimpit truk trailer hingga tiang beton milik operator seluler (BTS) di lokasi kejadian.

Lihat Juga : Detik-detik Kecelakaan Maut di Bekasi Terekam CCTV hingga Video Amatir

"Kesulitan itu karena posisinya antara beban tubruk itu sangat luar biasa, karena hampir enggak bisa kita angkat, karena korban dia keluar badannya, ininya (bagian bawah) kejepit, itu kan tower roboh," kata Soleh saat ditemui di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

"Badan ke tower, ininya (menunjuk bagian bawah tubuh) kejepit depan mobil," imbuhnya.

Kecelakaan truk trailer yang menabrak ke kerumunan warga saat jam sekolah di SDN Kota Baru II dan III itu menewaskan setidaknya 10 orang, mayoritas dari korban tewas itu adalah anak-anak.

Namun, sambungnya, saat truk telah ditarik mundur, proses evakuasi berjalan lancar.

"Rata-rata meninggal di tempat korban," katanya.

Saksi lainnya, Saiful mengatakan tiang BTS roboh itu juga menimpa mobil yang tengah melintas.

"Itu dua menit banyak yang nonton, banyak teriakan, nah setelah roboh itu menibanin sopir. Sopir atau kernet (mobil yang melintas)," katanya.

Dalam peristiwa ini, Kapolsek Bekasi Kota Kompol Salahuddin mengatakan truk trailer tak mengalami rem blong saat kecelakaan maut terjadi.

"Hasil penyelidikan sementara tidak ada rem blong. Kenapa? Setelah kami evakuasi, mobil kami hidupkan dan bisa dibawa tanpa terganggu rem," kata Salahuddin di lokasi kejadian, Bekasi, Rabu (31/8).

Lihat Juga : Cerita Pedagang Tiba-tiba Koprol Hindari Kecelakaan Truk Maut Bekasi