Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya menggelar aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Jumat (2/9).
Dalam aksi tersebut massa HMI itu hingga memblokade jalan dan membakar ban bekas sebuah truk.
Dalam aksinya mahasiswa rencana menaikkan harga BBM ini akan menimbulkan polemik di masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dampaknya tidak hanya pada inflasi tinggi tapi meningkatkan jumlah orang miskin di Indonesia," kata koordinator aksi, Chaeril Anwar.
Kenaikkan BBM ini, kata Chaeril membuat masyarakat khawatir akan memukul kembali daya beli sehingga berdampak pada pemulihan ekonomi.
"Oleh karena itu, kami mendesak pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM. Jika pemerintah terus ingin menaikkan harga BBM, maka kami akan terus melakukan aksi unjuk rasa," tegasnya.
Saat membakar ban bekas yang menyebabkan pemblokadean jalan itu sempat terjadi pemukulan mahasiswa terhadap seorang warga pengendara motor.
Kejadian pemukulan itu terjadi saat massa HMI Cabang Gowa Raya yang berunjuk rasa menolak harga BBM memblokade jalan dengan membakar ban bekas dan sebuah truk. Akibatnya, terjadi penumpukan kendaraan sehingga sejumlah pengendara membunyikan klakson.
Tak terima dengan klakson bersahut-sahutan, salah seorang pengunjuk rasa langsung mendatangi dan memukul pengendara sepeda motor yang terjebak dalam penumpukan kendaraan akibat demo mahasiswa.
Pihak kepolisian yang melakukan pengawalan dan penjagaan berusaha melerai aksi mahasiswa yang memukul pengendara sepeda motor.
Sementara itu, setelah menyampaikan aspirasinya para mahasiswa akhirnya membubarkan diri dengan tertib dan arus lalulintas kembali berjalan dengan normal.