Relawan Jokowi Jawab Sindiran PDIP soal Seruan 3 Periode di Musra
Ketua Umum Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) Iwan Dwi Laksono menjawab sindiran Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto soal seruan tiga periode di Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra).
Iwan mengatakan pihaknya terbuka dengan masukan dari partai politik. Mereka juga terbuka jika partai politik ingin melihat langsung proses dialog rakyat di Musra.
"Relawan dengan kegiatan Musra ini, dengan tangan terbuka, mengundang para pimpinan parpol untuk melihat langsung kegiatan Musra supaya bisa mendapatkan gambaran dan potret yang utuh dan jelas tentang Musra," kata Iwan melalui keterangan tertulis, Jumat (2/9).
Iwan berterima kasih atas masukan dari Hasto dan sejumlah elite partai politik mengenai Musra. Dia menilai berbagai masukan itu membantu Musra untuk mencapai tujuannya.
Dia menegaskan relawan Jokowi tak bermaksud menggeser partai politik melalui Musra. Menurutnya, Musra digelar untuk mewadahi aspirasi rakyat di berbagai daerah.
"Relawan hadir bukan untuk menegasikan peran parpol dalam terciptanya demokratisasi di Indonesia, justru relawan menggenapi ruang-ruang dan saluran aspirasi rakyat," ujarnya.
Sebelumnya, Musra menghasilkan 10 nama bakal calon presiden. Urutan teratas diduduki oleh Presiden Joko Widodo.
Penanggung Jawab Musra Budi Arie Setiadi menyebut sebagian masyarakat menghendaki Jokowi kembali mencalonkan diri sebagai presiden.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons hal itu dengan sindiran. Dia menegaskan masa jabatan presiden tiga periode tak sesuai konstitusi.
"Makna dari kemenangan adalah tanggung jawab membawa kemajuan, tanggung jawab bagi masa depan, bukannya menyampaikan sesuatu hal yang bertentangan dengan konstitusi seperti masa jabatan tiga periode," ujar Hasto melalui keterangan tertulis, Kamis (1/9).
(dhf/pmg)