Pangkostrad Jelaskan Penyebab Anggota Berkelahi dengan Warga Salatiga

CNN Indonesia
Jumat, 02 Sep 2022 23:46 WIB
Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak buka suara soal anggotanya terlibat perkelahian hingga membuat warga meninggal dunia di Salatiga, Jawa Tengah
Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak buka suara soal anggotanya terlibat perkelahian hingga membuat warga meninggal dunia di Salatiga, Jawa Tengah (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak menjelaskan duduk perkara anggotanya terlibat dalam perkelahian dengan warga hingga jatuh korban jiwa di Salatiga, Jawa Tengah.

Maruli menjelaskan bahwa perkelahian itu bermula ketika istri dari salah satu anggota Kostrad diganggu oleh lima orang warga yang mabuk.

"Awalnya anggota dipukuli. Mereka kondisi mabuk. Istri anggota kondisi hamil sampai terjatuh," kata Maruli kepada CNNIndonesia.com, Jumat (2/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Kostrad bernama Pratu Roni Waluyo lalu mengejar sekelompok warga yang meninggalkan lokasi menggunakan mobil.

Namun, pengemudi mobil dan empat rekannya yang turun justru diduga menganiaya Pratu Roni di Jalan Taman Makam Pahlawan, Blauran, Salatiga.

Kabar penganiayaan Pratu Roni pun tersebar di grup WhatsApp sejumlah anggota TNI di Yon 411 Kostrad Salatiga hingga akhirnya bergerak mencari pengemudi mobil tersebut.

Pemilik serta empat rekannya yang sempat mengeroyok Pratu Roni langsung dibawa ke Asrama Yon 411 Kostrad Salatiga. Aksi balasan dilakukan hingga salah seorang tewas dan empat lainnya mengalami luka.

Maruli lalu menjelaskan bahwa prosedur hukum akan berlaku bagi anggota yang melakukan pengeroyokan itu.

"Tetap sesuai prosedur yang berlaku. Pasti itu," kata Maruli.

Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana membenarkan peristiwa penganiayaan warga sipil di Asrama Yon 411 Kostrad tersebut. Menurutnya, pengusutan kasus tersebut dilakukan oleh TNI.

"Benar kami menerima informasi kejadian tersebut. Namun karena diduga pelaku dari TNI dan lokasi di dalam area milik TNI, maka secara otomatis penyidik dari TNI semua," kata Indra saat dikonfirmasi.

Warga yang tewas adalah Argo Wahyu Pamungkas (32). Sedangkan empat warga luka adalah Arif Fahrurozzi (22), Ari Suryo Saputro (23), Yahya (22), dan Ali Akbar (20).

Komandan Polisi Militer Kodam IV Diponegoro Kolonel CPM Rinoso Budi mengatakan kasus penganiayaan warga sipil oleh anggota Kostrad tersebut masih dalam penyelidikan.

"Masih dalam penyelidikan," kata Rinoso.

(bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER