Pelaksana tugas (Plt) Ketum PPP Muhammad Mardiono mengungkap alasannya bersedia menggantikan Suharso Monoarfa. Mardiono mengaku merasa terpanggil seruan kader partai berlambang Ka'bah.
"Karena ini panggilan tugas dan amanah partai. Karena kader partai prajurit. Kalau kader partai memanggil, maka harus hadir," kata Mardiono kepada CNNIndonesia.com, Senin (5/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mardiono menyebut sudah sekitar 25 tahun mengabdi sebagai kader PPP. Ia mengklaim berat menerima amanah sebagai Plt Ketum PPP tersebut.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu menyebut para kader menggelar Mukernas untuk merespons berbagai isu di internal PPP. Menurutnya, Mukernas tersebut untuk menghadirkan solusi bagi PPP.
"Ini untuk solusi untuk merespons apa yang mengisi ruang publik tiga bulan belakangan ini," katanya.
Di sisi lain, Mardiono mengklaim tak ada istilah pemecatan atau pemberhentian kepada Suharso Monoarfa. Ia menyebut yang ada hanya pembagian tugas.
Menurutnya, Suharso yang kini masih menjabat sebagai Kepala Bappenas memiliki berbagai tugas negara yang amat berat untuk diselesaikan.
"Ini adalah solusi pembagian tugas, karena beliau sebagai Menteri Bappenas yang punya agenda besar. Lalu agenda-agenda pemilu yang kurang 500 hari lagi. Maka ide-ide kader itu membagi tugas. Dan ini yang diajarkan pendiri partai ini yakni para ulama. Jadi pemberhentian itu enggak ada. Jadi pembagian tugas," kata Mardiono.
Sebagai informasi, Mardiono dipilih menjadi Plt Ketua Umum PPP lewat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP yang berlangsung sejak 4-5 September 2022. Ia menggantikan Suharso yang diberhentikan majelis tinggi partai.
(rzr/fra)