Massa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia-Majelis Penyelamat Organidasi (HMI-MPO) mulai memadati Jalan Medan Merdeka Barat. Mereka menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Pantauan CNNIndonesia.com, massa dari HMI itu melakukan aksi di depan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Mereka sedianya hendak melakukan aksi di depan kompleks Istana Kepresidenan. Namun, pihak kepolisian memblokir jalan Medan Merdeka Barat yang menuju ke Kompleks Istana Kepresidenan dengan kawat duri.
Salah seorang orator dari atas mobil komando menegaskan bahwa kebijakan Presiden RI Joko Widodo menaikkan harga BBM merupakan langkah yang salah. Menurutnya, Indonesia masih dihadapi krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tegas menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Ini langkah yang salah dari Presiden Jokowi, karena kita masih menghadapi krisis ekonomi akibat Covid," ujarnya, Senin (5/9).
Mereka juga menuntut Jokowi segera mencopot Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri ESDM Arifin Tasrif dan jajaran direksi PT Pertamina imbas kenaikan harga BBM.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi, yakni pertalite dan solar. Jokowi mengatakan hal ini terkait dengan peningkatan subsidi dari APBN.
"Yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini dapat subsidi mengalami penyesuaian," katanya.
Menteri Energi Arifin Tasrif pun telah mengumumkan rincian kenaikan harga BBM. Yakni, harga pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter dan pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Lihat Juga : |