Aipda Rudy Suryanto Berseragam Polisi Lengkap Saat Tembak Rekan

CNN Indonesia
Senin, 05 Sep 2022 18:37 WIB
Pelaku Aipda Rudy Suryanto masih berpakaian seragam polisi lengkap saat melakukan penembakan terhadap korban Aipda Karnain.
Ilustrasi. Pelaku Aipda Rudy Suryanto masih menggunakan seragam lengkap saat melakukan penembakan terhadap korban Aipda Karnain. (iStockphoto)
Lampung, CNN Indonesia --

Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengatakan pelaku Aipda Rudy Suryanto masih berpakaian seragam polisi lengkap saat melakukan penembakan terhadap korban Aipda Karnain.

"Pelaku masih berpakaian dinas lengkap dan pelaku juga membawa senjata api," kata doffie dalam keterangan pers, Senin (5/9).

Menurut pengakuan pelaku, ia melakukan penembakan lantaran sakit hati korban menyinggung keluarga pelaku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Motif polisi tembak polisi ini, didasari rasa sakit hati yang mengakibatkan pelaku oknum polisi Aipda RS tembak polisi Aipda Karnain lantaran pelaku kerap diintimidasi dan aibnya dibuka ke publik," jelas Doffie.

Doffie mengatakan, pada Minggu (4/9) malam, pelaku yang merupakan Kanit Provost Polsek Way Pengubuan itu melakukan penembakan terhadap korban Aipda Karnain, merasa sudah berada di titik puncak karena korban sudah menyinggung ke ranah pribadi keluarga.

"Sebelum penembakan itu terjadi, pelaku sebelumnya melihat group WhatsApp bahwa korban telah membeberkan informasi kalau istri pelaku ini belum membayar arisan online,"ujarnya.

Kemudian saat pelaku melaksanakan piket SPK, kata AKBP Doffie, istrinya menghubungi melalui ponsel dan memberitahukan kalau sedang sakit. Sehingga, malam itu pelaku izin untuk kembali ke rumahnya.

"Saat perjalanan pulang, pelaku teringat akan perlakuan korban dan mengingat istrinya juga saat itu dalam keadaan sakit. Rumah pelaku, tidak berjauhan dengan rumah korban," kata dia.

Ketika melintasi rumah korban, pelaku melihat korban sedang duduk di teras depan rumahnya. Begitu sampai di depan pagar rumah korban, lalu korban menghampiri pelaku dan saat itulah pelaku menodongkan pistol dan langsung menembak dada sebelah kiri korban sebanyak satu kali hingga tembus punggung belakang.

Korban sempat berlari masuk ke dalam rumah dan hendak mengambil senjata api miliknya yang berada di dalam kamar. Namun sebelum sampai di kamarnya, korban Aipda Karnain langsung roboh bersimbah darah.

"Korban tersungkur tepat di depan istri dan kedua anaknya. Usai melakukan penembakan itu, pelaku melarikan diri," terangnya.

Ia menambahkan, berdasarkan keterangan dari pelaku Aipda Rudy Suryanto, saat melakukan penembakan itu pelaku seorang diri dan diketahui oleh beberapa saksi yakni tetangga di sekitar rumah korban.

"Saksi yang melihat bersama istri korban, membawa korban Aipda Zulkarnain ke Rumah Sakit Harapan Bunda (RSHB) Gunung Sugih. Setibanya di Rumah Sakit, nyawa korban tidak bisa diselamatkan," ungkapnya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku diancam Pasal 338 KUHPidana dengan ancaman 15 tahun penjara. Selain itu juga dikenakan sanksi kode etik Polri, dengan ancaman hukumanan PTDH.

(zai/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER