Singgung Pemberhentian Suharso Monoarfa, Waketum PPP Disoraki Kader
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Amir Uskara disoraki kader-kader dari pelbagai daerah saat membuka acara Workshop Nasional Anggota DPRD Fraksi PPP se-Indonesia bertajuk "Merawat Persatuan dengan Pembangunan".
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di Hotel Redtop Pecenongan, Jakarta Pusat, Senin (5/9) malam, tidak terlihat kehadiran Suharso Monoarfa maupun Muhamad Mardiono dalam acara ini.
Sorakan kader mulai terdengar ketika Amir mengawali sambutannya. Sorakan itu kemudian sempat mereda di bagian pertengahan.
Namun, Amir kembali disoraki para kader saat membahas kondisi terkini partai berlambang ka'bah tersebut dalam acara yang diikuti ratusan kader PPP tersebut.
Dalam sambutannya, Amir mengatakan keputusan Mahkamah Partai mengganti Suharso dengan Mardiono berdasarkan usulan tiga pimpinan majelis, satu di antaranya majelis syariah.
"Persoalan ini hanya menindaklanjuti apa yang menjadi keputusan para ulama kita melalui majelis syariah. Jadi, ini majelis syariah kita sudah mengambil keputusan dan telah ditindaklanjuti, kita ini adalah partai warisan ulama. Kaum ulama kita sudah mengambil keputusan tentu kita sami'na wa atho'na," tutur Amir di hadapan ratusan kader PPP.
Akan tetapi, pernyataan tersebut tidak diterima baik oleh sejumlah kader. Beberapa ada yang menimpali omongan Amir.
"Jangan berlindung di balik ulama," seru salah seorang kader.
Pun ketika Amir membuka workshop tersebut, sejumlah kader justru meneriaki dengan: "tutup, tutup". Pembukaan agenda ini tetap berjalan meski ada sejumlah interupsi sebagaimana disebut di atas.
Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa diklaim telah diberhentikan dari jabatannya itu.
Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP, Usman M Tokan menyebut Suharso diberhentikan sebagai Ketum masa bakti 2020-2025 lewat rapat Mahkamah Partai yang digelar pada 2-3 September lalu.
"Mahkamah Partai melakukan rapat dan mengeluarkan Pendapat Mahkamah Partai, bahwa menyepakati usulan 3 Pimpinan Majelis untuk memberhentikan Saudara Suharso Monoarfa dari jabatan Ketua Umum DPP PPP masa bakti 2020-2025," kata Usman M Tokan dalam keterangannya, Senin (5/9).
Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani membantah musyawarah kerja nasional (Mukernas) digelar untuk memecat Suharso Monoarfa dari ketua umum.
Menurut Arsul, Mukernas hanya mengukuhkan orang yang menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua umum, yaitu Mardiono.
"Memang kita tidak bicara pemberhentian apalagi pemecatan, memang ini saja. Mukernas itu mengukuhkan Plt," kata Arsul pada wartawan di DPR, Senin (5/9).
(pop/ryn/chri)