Pengamat militer dan pertahanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan wacana potong generasi dalam pergantian Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bisa saja terjadi jika diinginkan Presiden Jokowi.
Namun Fahmi meminta langkah itu dipertimbangkan dengan cermat untuk mencegah persoalan lain, termasuk potensi friksi di tubuh militer antara perwira senior dengan junior.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya potensi itu ada. Tapi jika Presiden memang ingin menghadirkan sosok panglima yang relatif muda, ya itu juga bukan hal yang tidak mungkin. Asalkan dilakukan dengan skenario perencanaan dan pengendalian distribusi personel yang baik agar tidak terjadi penumpukan maupun friksi yang tidak perlu," kata Fahmi saat dihubungi, Selasa (6/9).
Pernyataan itu disampaikan Fahmi menyikapi wacana anggota DPR Effendi Simbolon mengenai potong generasi dalam pergantian Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang memasuki masa pensiun Desember 2022.
Effendi membeberkan wacana tersebut dalam Rapat Komisi I DPR dengan Menhan dan Panglima TNI beserta Kepala Staf AD, AL, dan AU, Senin (5/9).
Fahmi tak menampik friksi antar matra hingga antar faksi selalu berpeluang hadir di lembaga militer di negara manapun. Namun, ketidakselarasan itu harus ada batasnya.
Batas itu menurut Fahmi, pertama, tetap memiliki loyalitas pada negara dan konstitusi, pada panglima tertinggi sepanjang itu layak, serta pada peraturan perundangan. Kedua, batasan hierarkis dan peran kewenangan.
Menurut Fahmi sepanjang tidak menabrak salah satu atau kedua batasan itu, ketidakselarasan hubungan tidak akan sampai mengganggu kinerja dan misi lembaga.
Fahmi menambahkan wacana potong generasi dalam suksesi panglima TNI setelah Jenderal Andika Perkasa tidak sesederhana yang disampaikan Effendi Simbolon. Alasannya, syarat menjadi Panglima adalah pernah atau sedang menjabat Kepala Staf Angkatan.
"Artinya, rencana potong generasi dalam suksesi Panglima TNI setelah Jenderal Andika, hanya mungkin dilakukan jika dalam waktu dekat terjadi pergantian di level pejabat kepala staf angkatan," kata Fahmi.