Waketum Sebut Suharso Dihasut untuk Menolak Lengser dari Ketum PPP

CNN Indonesia
Rabu, 07 Sep 2022 06:15 WIB
Waketum DPP PPP Arsul Sani (tengah) menyampaikan keterangan pers terkait pemberhentian Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), di depan ruang media center DPR, Jakarta, Senin (5/9/2022). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan Suharso Monoarfa menolak dipecat dari jabatan Ketua Umum PPP karena dihasut oleh sejumlah orang.

Menurutnya, orang-orang yang menghasut tersebut ialah orang-orang yang selama ini mendapatkan keistimewaan dari kepemimpinan Suharso.

"Kenapa beliau menolak, karena seperti itu terus, sejumlah orang mengawal begitu kan, memanas-manasi orang-orang itu yang lebih bersemangat," kata Arsul kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (6/9).

Namun, Arsul tak membeberkan secara rinci orang yang menghasut Suharso tersebut. Ia hanya menyebut orang-orang tersebut ada yang merupakan pengurus, anggota DPR RI, serta anggota DPRD.

Ia meyakini Suharso sebenarnya tak menolak keputusan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang digelar pada 4-5 September yang memutuskan pemberhentian Suharso lalu penunjukan Muhammad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum PPP.

Dia menilai persoalan pergantian tersebut bisa diselesaikan dengan baik.

"Saya kira kita akan bisa menyelesaikan persoalan dengan baik," ujar dia.

Dia pun menyampaikan masalah di internal PPP ini akan selesai saat Mardiono bertemu dengan Suharso. Menurutnya, kedua tokoh itu memiliki hubungan baik.

"Ini dua orang sahabat. Kemarin kan saya bilang, misalnya Pak Suharso [sebagai] ketua umum kemudian menunjuk Pak Mardiono sebagai koordinator di KIB," ujar dia.

Lebih lanjut, Arsul mengungkapkan sejumlah pertemuan sudah dilakukan dalam upaya menyelesaikan permasalahan internal PPP yang terjadi sekarang ini.

Bahkan, dia bilang, Suharso juga sudah dengan mantan Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy alias Romi. Menurutnya, Romi bertindak sebagai mediator dalam pertemuan tersebut.

"Kemarin bahkan ada pertemuan Suharso dengan Romi. Sudah cukup panjang juga begitulah, Romi jadi mediator juga. Ya termasuk lah dia [Romi] berusaha berusaha agar ini, karena Suharso itu kalau manggil Romi anak sulung saya," ujarnya.

Sebagai informasi, Suharso dan Mardiono saling mengklaim diri sebagai Ketua Umum PPP.

Suharso menyatakan dirinya masih menjabat sebagai Ketua Umum PPP. Sementara itu, Mardiono menyatakan kesiapan mengemban amanah sebagai Plt Ketua Umum PPP menggantikan Suharso.

Sebelumnya, Penunjukan Mardiono sebagai Plt Ketua Umum PPP ditetapkan dalam Mukernas yang digelar pada 4-5 September lalu di Serang.

"Mahkamah Partai melakukan rapat dan mengeluarkan Pendapat Mahkamah Partai, bahwa menyepakati usulan 3 Pimpinan Majelis untuk memberhentikan Saudara Suharso Monoarfa dari jabatan Ketua Umum DPP PPP masa bakti 2020-2025," ujar Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP, Usman M Tokan dalam keterangannya, Minggu (4/9).

Arsul menyebut usulan pemberhentian Suharso telah disepakati 30 dari total 34 Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PPP dalam Mukernas. Sedangkan, sisa empat DPW yang tidak hadir, menurut Arsul karena tidak mendapat tiket pesawat.

Arsul mengungkap dorongan untuk konsolidasi partai menjadi alasan kuat pencopotan Suharso. Keinginan itu belakangan diperkuat oleh pernyataan Suharso soal amplop kiai yang memicu kontroversi sejumlah pihak di internal partai.

(mts/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK