Mengenal Ponpes Gontor yang Terbelit Kasus Santri Tewas Dianiaya

CNN Indonesia
Kamis, 08 Sep 2022 06:29 WIB
Gontor merupakan salah satu ponpes modern tersohor dan terbesar di Indonesia. Didirikan sejak tahun 1926.
Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur tengah jadi sorotan karena kasus kematian santrinya. (Foto: DetikJatimCharoline Pebrianti)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo, jadi sorotan publik setelah salah satu santrinya, AM (17), diduga meninggal dunia akibat penganiayaan yang dilakukan sesama santri.

Polisi tengah menyelidiki kasus tersebut, sementara pihak ponpes telah mengeluarkan santri yang diduga melakukan penganiayaan.

Ponpos Gontor terletak di Ponorogo, Jawa Timur. Pesantren ini merupakan salah satu pesantren tersohor dan terbesar di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiap tahun, para orang tua santri berbondong menyekolahkan anaknya untuk dididik di pesantren tersebut.

Gontor secara resmi berdiri pada 20 September 1926. Pendiri pesantren ini dikenal dengan sebutan Trimurti Pendiri Gontor yakni KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fananie, dan KH Imam Zarkasyi.

Bila ditilik sejarahnya, cikal bakal Pesantren Gontor bermula dari Pesantren Tegalsari yang telah berdiri sejak abad ke-18 di sebuah desa Tegalsari. Pondok Tegalsari didirikan oleh Kyai Ageng Hasan Bashari.

Dikutip dari laman resmi Gontor, Pesantren Tegalsari dipimpin Kiai Chalifah, anak keenam Kiai Hasan Besari. Kala itu terdapat santri yang alim bernama Sulaiman Jamaluddin yang berasal dari Cirebon. Sulaiman kemudian menjadi menantu Kiai Chalifah.

Sulaiman lantas diberi tempat di Desa Gontor yang berjarak 3 km sebelah timur Pondok Pesantren Tegalsari atau 11 km ke arah tenggara dari Kota Ponorogo untuk membangun pesantren sendiri. Pondok Gontor yang didirikan oleh Sulaiman lantas berkembang dengan pesat saat dipimpin oleh puteranya yang bernama Kiai Anom Besari.

Para keturunan dari Kiai Anom Besari yakni KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fananie, KH Imam Zarkasyi lantas memperbaharui sistem pendidikan di Gontor.

Ketiganya merancang jenjang pendidikan dasar dimulai dengan nama Tarbiyatul Athfal. Kemudian, pada 19 Desember 1936 mereka mendirikan Kulliyatu-l-Muallimin al-Islamiyah, yang program pendidikannya diselenggarakan selama enam tahun, setingkat dengan jenjang pendidikan menengah.

Singkat cerita, Gontor terus mengalami transformasi dan perkembangan pesat. Bahkan, sebuah perguruan tinggi bernama Perguruan Tinggi Darussalam (PTD) turut didirikan pada 17 November 1963. Nama PTD ini kemudian berganti menjadi Institut Pendidikan Darussalam (IPD) dan kini berkembang menjadi Universitas Darusalam Gontor.

Seiring perkembangannya, Gontor turut memperluas jaringan pesantrennya ke luar kawasan Ponorogo. Terhitung Gontor kini memiliki 12 pesantren putra dan delapan pesantren putri yang tersebar di penjuru Indonesia. Gontor juga memiliki program Pascasarjana Putri Universitas Darussalam Gontor yang terletak di Kabupaten Ngawi.

Gontor menerapkan konsep pendidikan asrama alias boarding school yang memadukan model pesantren klasik dengan kurikulum modern.

Santri-santrinya juga dikenal harus menggunakan bahasa Arab ataupun Inggris dalam setiap percakapan sehari-harinya, baik di dalam maupun luar asrama.

(rzr/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER