Gejayan Memanggil Ajak Masyarakat Demo BBM di Yogyakarta Siang Ini

CNN Indonesia
Rabu, 07 Sep 2022 09:59 WIB
Gejayan Memanggil mengajak seluruh elemen masyarakat Yogyakarta mengikuti aksi tolak kenaikan BBM pada hari ini di depan Gedung DPRD DIY.
Ribuan mahasiswa mengikuti aksi #GejayanMemanggil di Simpang Tiga Colombo, Gejayan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (23/9/2019). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Akun media sosial gerakan Gejayan Memanggil mengumumkan aliansi masyarakat akan turun ke jalan hari ini untuk demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Seruan Aksi Tolak Kenaikan harga BBM, mengajak seluruh elemen masyarakat Yogyakarta untuk mengikuti aksi pada Rabu 7 September 2022," tulis unggahan di akun tersebut.

Titik kumpul massa rencananya berada di Asrama Kamasan, Jalan Kusumanegara, Umbulharjo pukul 10.00 WIB sebelum kemudian bergerak ke titik aksi di Gedung DPRD DIY, Kota Yogyakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lawan terus-terusan. Sebarkan! Bawa kawan, persenjatai diri dengan pengetahuan. Tolak oligarki, jangan mau terus-terusan dikooptasi. Ayo turun ke jalan," tulis akun itu pada kolom caption.

Admin akun Instagram Gejayan Memanggil sementara mengatakan aksi hari ini diikuti berbagai elemen masyarakat, dan tidak akan membawa nama Aliansi Rakyat Bergerak (ARB).

"(Aksi) jadi (hari ini). Cuma dari kami tidak bawa nama ARB. Menyatu semua rakyat," kata admin via direct message Instagram.

Akun media sosial Gejayan Memanggil sebelumnya juga telah menyatakan pandangannya terhadap kenaikan tarif BBM jenis pertalite hingga solar per Sabtu (3/9) kemarin.

Mereka menilai semua pihak berhak marah atas kondisi hidup rakyat yang makin sulit untuk bertahan hidup saat ini.

"Arahkan amarahmu, buat titik api di sekitarmu," tulis akun Instagram @gejayanmemanggil, Selasa (6/9). CNNIndonesia.com telah diperbolehkan mengutip postingan tersebut.

Gejayan Memanggil juga menyinggung tindakan pemerintah yang kerap menguntungkan kelas penguasa melalui kebijakannya belakangan ini.

"Semua berhak marah, polisi menjelma mafia, pemerintah terus-terusan memukul kelas bawah dengan segala kebijakannya yang menguntungkan kelas penguasa. Para cukong oligarki bahan pokok dan energi semakin memecut hidup rakyat yang semakin sulit untuk bertahan," seru akun tersebut.

Gejayan Memanggil menilai bukan hanya mahasiswa dan aktivis yang berhak marah. Melainkan kalangan lain seperti ibu rumah tangga, pekerja serabutan, pengangguran, buruh, bahkan gelandangan juga berhak marah melihat kondisi saat ini.

"Untuk melihat realita, mereka yang duduk di atas sana, harus diturunkan paksa! Perlawanan harus terus membara!" bunyi keterangan tersebut.

Sebagai informasi, Gejayan Memanggil adalah sebuah gerakan massa yang mengambil spot utama Jalan Gejayan, Yogyakarta. Jalan ini pernah menjadi salah satu saksi bisu perlawanan mahasiswa Yogyakarta terhadap rezim Orde Baru, 1998 silam.

Gejayan Memanggil muncul kembali saat ramai aksi gerakan #ReformasiDikorupsi yang menentang sejumlah undang-undang seperti Revisi KUHP, UU KPK, serta peraturan perundang-undangan lainnya pada September 2019 silam.

(kum/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER