Ketua Umum PBNU Maklumi Pemerintah Naikkan Harga BBM Subsidi

CNN Indonesia
Jumat, 09 Sep 2022 12:54 WIB
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menganggap menaikkan harga BBM adalah pilihan sulit yang harus diambil pemerintah.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menganggap menaikkan harga BBM adalah pilihan sulit yang harus diambil pemerintah (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf memaklumi kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurutnya, kebijakan ini merupakan pilihan sulit.

"Namun kita memaklumi kenapa pemerintah menaikkan BBM," kata Gus Yahya dalam keterangannya di sela-sela membuka Kaderisasi Wilayah NU Sumatera Utara XVIII di Medan, Jumat (9/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Yahya menganggap pilihan sulit pemerintah itu harus diambil pemerintah. Pasalnya, keadaan akan lebih sulit lagi jika harga BBM tidak dinaikkan. Gus Yahya menyatakan NU harus membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan bangsa.

"Caranya? Kita harus bantu meringankan beban dengan tidak menambah beban pemerintah," ujarnya.

Pemerintah menaikkan harga pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter dan pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

Presiden Joko Widodo mengatakan subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran.

Jokowi ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi APBN. Namun dia mengatakan anggaran subsidi BBM terus naik.

"Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun dan akan meningkat terus," kata Jokowi.

(rzr/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER