Ojol Demo Tagih Janji Jokowi: Keluarkan Payung Hukum
Para pengemudi ojek online (ojol) menagih janji Presiden Joko Widodo dalam unjuk rasa memprotes kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Jakarta.
Koordinator aksi Dani Stefanus menyinggung janji Jokowi tentang payung hukum untuk ojek online. Menurutnya, payung hukum tersebut penting untuk melindungi ojol, terutama dalam kondisi seperti sekarang.
"Pertama payung hukum itu keluarin. Itu janji kepala negara 2018 kok. Kami ini profesinya sama dengan lonte. Enggak ada [payung hukum] apa-apanya. Duitnya diambil, tapi enggak diakui," kata Dani di depan Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (9/9).
Para pengemudi ojek online juga menuntut pemerintah untuk menaikkan tarif ojol. Dia merasa kebijakan saat ini belum memenuhi kebutuhan.
Dia menyebut kenaikan tarif hanya berkisar 8-15 persen. Pada saat yang sama, harga BBM naik 30 persen.
"Kalau solusi pemerintah menghadapi masalah itu sedikit-sedikit naik [harga], enggak usah ada menteri keuangan," ujarnya.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa digelar di sejumlah daerah setelah pemerintah mengurangi subsidi BBM. Kebijakan itu berdampak pada kenaikan harga BBM.
BBM jenis Pertalite dijual dengan harga Rp10 ribu per liter. Pertalite sebelumnya dibanderol Rp7.650 per liter.
BBM jenis solar subsidi juga naik menjadi Rp6.800 per liter dari sebelumnya Rp5.150 per liter. Adapun Pertamax nonsubsidi saat ini memiliki harga Rp14.500 per liter dari sebelumnya Rp12.500 per liter.