Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Muhammad Farhan menyatakan bahwa sindiran Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Abdurachman yang menilai pertanyaan komisinya tidak jelas saat rapat dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, merupakan sebuah otokritik.
Menurutnya, Dudung boleh-boleh saja menyampaikan sindiran seperti itu.
"Sebagai otokritik kepada kami di DPR," ujar Farhan lewat pesan singkat, Jumat (9/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terpisah, anggota Komisi I DPR Rizki Natakusumah menyatakan bahwa komisinya selalu mendukung dan sangat mencintai institusi TNI.
Ia mengaku bingung dengan situasi saling melempar komentar yang terjadi saat ini.
"Kami selalu support, kami cinta sekali sama TNI, hubungan kami selalu baik, apalagi dengan [TNI] Angkatan Sarat. Kami bingung dengan lempar-lempar komentar begini," ujarnya.
Berangkat dari itu, ia berharap Dudung bisa hadir dalam rapat di Komisi I DPR selanjutnya untuk menjelaskan perkembangan beberapa isu yang menjadi sorotan komisinya.
"Kami harap KSAD bisa hadir terkait perkembangan terkait isu papua yang kemarin dan hubungan Komisi I DPR dengan Angkatan Darar bisa berjalan baik," ujar politikus Partai Demokrat itu.
Dudung sebelumnyamengkritisi pembahasan isu keretakannya dengan Andikadalam salah satu topik dalam rapat Komisi I DPR dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada Senin (8/9).
Dudung menganggap RDP di DPR kerap membahas isu yang tak sesuai agenda. DPR menurutnya kerap menanyakan hal tak jelas dan di luar pembahasan.
"Saya kadang-kadang, kalau kita rapat RDP itu, biasanya topik sudah ditentukan yang akan dibahas, masalah anggaran. Terkadang tidak fokus pada pertanyaan atau bahasan itu. Menanyanya yang nggak jelas aja," kata Dudung di Mabes AD, Jakarta Pusat, Rabu (7/9).
Lihat Juga : |
Dudung sendiri telah mengklarifikasi tak ada masalah hubungan dengan Andika. Beda pendapat di unsur pimpinan TNI menurutnya lumrah dan tak perlu dibesar-besarkan. Ia meminta seluruh prajurit waspada dengan upaya adu domba yang berpotensi merusak soliditas keluarga besar TNI.
Andika pun menegaskan tak punya persoalan dengan Dudung. Dia menganggap apa yang dilakukan selama ini semata menjalankan tugas dan peran seorang Panglima TNI.
(mts/chs)