Pegiat media sosial Denny Siregar mempertanyakan asal-usul Bjorka, sosok anonim yang mengaku sebagai hacker. Pasalnya, Denny bingung mengapa hacker internasional bisa mengetahui tentang dirinya.
"Yang gua heran ngakunya hacker internasional, tapi kok tahu Denny Siregar ya? Ini apa gua yang terlalu terkenal sampai ke internasional, atau dianya yang orang lokal?" ungkapnya melalui akun Twitter pribadinya @Dennysiregar7 seperti dikutip pada Minggu (11/9). CNNIndonesia.com sudah meminta izin mengutip kepada Denny Sieregar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Denny pun mengungkapkan sejak pertama data dirinya terbongkar, ia tidak pernah takut dengan hacker. Malahan, ia tidak kaget kini namanya dicatut kembali oleh hacker karena data yang diungkap tidak ada yang baru.
"Gua kira ada yang baru, eh itu lagi itu lagi. Hekker kok cuman comot yang udah tersebar," sambungnya.
Lebih lanjut, Denny pun seolah menantang Bjorka untuk bisa membocorkan data dugaan chat porno eks pentolan FPI Rizieq Shihab.
"Harusnya bisa ambil chat-chat WA (Whatsapp) kayak chat pornonya Rizieq. Itu baru hacker," kata Denny.
Tidak hanya itu, Denny pun turut menantang Bjorka untuk membocorkan data Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Coba suruh si Bjorka itu untuk spill datanya Anies Baswedan. Pasti gak berani," cuitnya diikuti dengan emoticon tertawa.
Sebelumnya, hacker Bjorka menuding Denny menggunakan uang pajak dan menggunakan internet untuk mengadu domba atau memancing polarisasi masyarakat.
Hal tersebut Bjorka ungkapkan melalui cuitan di akun Twitter @bjorkanism. Dalam cuitan itu, hacker yang juga diduga membobol data PLN ini juga me-mention akun Twitter milik Denny, @Dennysiregar7.
"Hai @Dennysiregar7. Bagaimana rasanya hidup menggunakan uang pajak dari orang Indonesia tapi malah menggunakan internet untuk mempolarisasi orang?" demikian bunyi kicauan itu.
Adapun saat ini akun Twitter milik Bjorka telah hilang. Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, pada pukul 16.16 WIB, akun tersebut tidak bisa ditemukan lagi di laman Twitter.
"Account suspended. Twitter suspends accounts that violate the Twitter Rules," demikian tulis Twitter.
Hacker Bjorka menjadi sorotan setelah dirinya mengaku telah meretas sejumlah data milik pemerintah. Terbaru, ia meretas sejumlah surat milik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Surat-surat yang termasuk dari Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut diunggah dalam situs breached.to dan diklaim Bjorka milik Presiden Jokowi pada periode 2019-2021.
"Berisi transaksi surat tahun 2019-2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara (BIN) yang diberi label rahasia," tulisnya di situs tersebut.
Total ada 679.180 dokumen berukuran 40 MB dalam kondisi terkompres (compressed) dan 189 MB dalam kondisi tidak terkompres (uncompressed) yang diunggah Bjorka.
Dalam situs tersebut, Bjorka turut melampirkan beberapa sampel dokumen, di antaranya surat dengan judul 'Surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup', 'Permohonan Dukungan Sarana dan Prasarana', dan Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera dalam Peringatan HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019'.
(mrh/wis)