Tamliha PPP Sentil Mardiono: Katanya Mau Islah, Kok Copot Kader di DPR

CNN Indonesia
Selasa, 13 Sep 2022 14:24 WIB
Ketua DPP PPP Syaifullah Tamliha (kanan) menyindir Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Muhammad Mardiono usai mencopot dirinya dari kursi Wakil Ketua Komisi V DPR. (CNN Indonesia/Arie Riswandy)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP Syaifullah Tamliha menyindir Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Muhammad Mardiono usai mencopot dirinya dari kursi Wakil Ketua Komisi V DPR.

Tamliha mempertanyakan pernyataan Mardiono yang mengaku ingin islah dengan Suharso Monoarfa, namun kini justru melakukan rotasi pada Fraksi PPP di DPR.

"Kata Mardiono ingin islah dan menghindari konflik, kok malah copot mencopot," kata Tamliha kepada CNNIndonesia.com, Selasa (13/9).

Tamliha mengaku tak pernah berniat menjadi pimpinan Komisi di DPR. Ia bilang semua tugasnya saat ini tak lebih karena perintah partai, termasuk sebagai Wakil Ketua Komisi V.

Tamliha tak menampik dirinya menolak pencopotan Suharso sebagai Ketum PPP. Namun, menurutnya, perbedaan pendapat itu mestinya tak dibawa ke ranah personal.

"Semestinya konflik pendapat tidak boleh menyebabkan konflik person. Namun tentunya masing-masing memiliki cara demokratis," ujarnya.

Tamliha mengutip pernyataan seorang tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) yang meninggal di era Orde Baru 1973, Subhan ZE. Dia menyebut bahwa kadang demokrasi mati dibunuh oleh orang yang mengaku demokratis dan dengan cara yang seolah-olah demokratis.

"Demokrasi dibunuh oleh orang-orang yang mengaku dirinya demokratis, dengan cara seolah-olah demokratis dan dalam forum yang seolah-olah demokratis. Ini yang terjadi hari ini dalam tubuh partai saya, PPP," kata Tamliha.

Plt. Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono sebelumnya menginginkan konflik di tubuh partainya berhenti dengan perdamaian atau islah. Mardiono berkata islah bisa dicapai jika Suharso Monoarfa menerima keputusan partai yang mencopotnya dari kursi ketua umum.

"Islah itu agar beliau itu bisa menyadari bahwa ini adalah keinginan organisasi, bukan keinginan orang per orang. Itulah yang saya maksudkan kita harus islah," kata Mardiono kepada CNNIndonesia.com, Kamis (8/9).

Suharso hingga kini belum angkat suara setelah Kemenkumham resmi mengesahkan Mardiono sebagai Plt Ketum PPP. Dalam beberapa kesempatan, ia memilih diam mendengar pertanyaan awak media terkait keputusan Kemenkumham.

(thr/fra)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Jokowi Memilih PSI Dibandingkan PPP

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK