MKD DPR: Puan Maharani Tak Langgar Etik soal Ultah di Paripurna
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) menyatakan tak menemukan pelanggaran kode etik yang dilakukan Ketua DPR Puan Maharani terkait perayaan ulang tahun oleh sejumlah anggota dewan di Rapat Paripurna yang bersamaan dengan unjuk rasa kenaikan harga BBM pada 6 September lalu.
"Bahwa Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI tidak menemukan bukti terkait dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan Puan Maharani," kata Wakil Ketua MKD Nazaruddin Dek Gam dalam sidang di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (13/9).
Nazaruddin menyebut Puan tidak merayakan pesta ulang tahun di Rapat Paripurna 6 September lalu. Menurutnya, Puan hanya menerima ucapan selamat ulang tahun dari rekan-rekan anggota DPR.
Oleh karena itu, kata Nazaruddin, MKD DPR tak bisa melanjutkan laporan terhadap Puan yang dilayangkan oleh Ketua Umum Kaukus Muda Anti Korupsi (Kamaksi), Joko Priyoski.
"Perkara pengaduan dugaan pelanggaran kode etik DPR RI terhadap yang terhormat Puan Maharani tidak dapat ditindaklanjuti, dan MKD memberikan rehabilitasi terhadap teradu," ujarnya.
Sebelumnya Puan dilaporkan oleh seorang yang mengaku sebagai aktivis '98 sekaligus Ketua Umum Kaukus Muda Anti Korupsi (Kamaksi), Joko Priyoski. Laporan itu dilayangkan Joko ke MKD pada Senin (12/9) siang.
Joko mengkritik tindakan Puan yang alih-alih menemui massa demo, namun malah merayakan ulang tahun di Rapat Paripurna DPR. Dia juga menyesalkan sikap Puan yang belum bersuara soal kenaikan harga BBM.
Joko berharap laporannya menjadi otokritik bagi Puan Maharani. Ia juga ingin DPR menjadi sarana penyampaian aspirasi masyarakat, alih-alih menjadi tempat seremoni dan euforia.
"Apalagi beliau kita tahu mau menjadi capres. Harusnya beliau memiliki kepekaan yg tinggi terhadap beban masyarakat hari ini," ujarnya.
Ia mendesak Puan menyampaikan permintaan maaf atas aksinya tersebut. Joko menyindir Puan agar tak hanya menyampaikan janji-janji manis dan jargon sebagai Ketua DPR.
"Jangan juga beliau hanya sekadar lip service atau jargon semata ketika beliau bilang meresapi ikut merasakan. Tapi harus diaktualisasikan dalam sikap beliau sebagai Ketua DPR," kata Joko.
Perayaan ulang tahun Puan di rapat Paripurna DPR sebelum menuai kritik dan olok-olok dari masyarakat. Publik terutama mengkritik karena perusahaan itu bersamaan dengan aksi unjuk rasa buruh dan mahasiswa menolak kenaikan BBM.
Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) bahkan menyebut para anggota dan jajaran pimpinan DPR itu seperti sedang mengolok-olok masyarakat. Menurutnya, tingkah laku para anggota dewan itu sangat memalukan.
(thr/fra)