Kemenkes Masih Tunggu Hasil Lab 9 Suspek Cacar Monyet di DKI-Jabar

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan jumlah warga suspek cacar monyet atau monkeypox di Indonesia sembilan orang per 12 September 2022.

Dari sembilan suspek itu, rinciannya ditemukan tujuh kasus di DKI Jakarta dan masing-masing satu kasus suspek di Banten dan Jawa Barat (Jabar).

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menambahkan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari kesembilan warga itu. Proses identifikasi cacar monyet dilakukan dengan dua skema. Yakni pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dan pemeriksaan lesi kulit.

"Ada sembilan sampel yang masih menunggu hasil laboratorium dari Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK)," kata Syahril kepada CNNIndonesia.com, Selasa (14/9).

Syahril melanjutkan, gejala klinis yang dialami sembilan suspek itu mirip dengan gejala cacar monyet yang terjadi di beberapa negara lainnya. Di antaranya demam, timbul ruam di kulit, hingga munculnya vesikel di bagian tangan dan kaki.

Syahril selanjutnya memastikan pihaknya akan tetap berupaya memperkuat upaya mitigasi seperti pemeriksaan di pintu masuk Indonesia.

"Sampai saat ini yang konfirmasi hanya satu orang. Yang discarded sudah ada 50 kasus," ujarnya.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu sebelumnya juga telah menyatakan Kemenkes bakal memperkuat dan memperbanyak aktivitas surveilans pada kelompok gay di Indonesia.

Surveilans akan dilakukan bekerjasama dengan sejumlah pihak seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Indonesia.

Upaya mitigasi itu dilakukan lantaran laporan dari sejumlah negara, sebagian besar yang terinfeksi cacar monyet adalah pria gay.