Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri terisak saat menyampaikan pidato di Jeju Forum for Peace and Prosperity 2022, Jeju, Korea Selatan, Kamis (15/9).
Megawati dalam pidatonya mengutip penggalan Pembukaan UUD 1945 yang menyebut bahwa segala bentuk penjajahan di atas muka bumi harus dihapuskan.
"Kami memiliki credo 'bahwa sesungguhnya kemerdekaan ialah hak segala bangsa, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,' begitu bunyinya," kata perempuan yang juga dikenal sebagai Ketua Umum PDIP itu mengutip dari keterangan tertulis, Kamis (15/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Megawati di Jeju Forum 2022 itu menjadi pembicara kunci atau keynote speaker. Pembicara kunci lainnya adalah mantan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Gubernur Maryland, Amerika Serikat, Larry Hogan.
Menurut Mega, semua negara-negara di dunia mestinya memiliki semangat Pancasila, Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955, dan Gerakan Non Blok (GNB) untuk menghentikan perang dan menciptakan perdamaian.
Mega menyebut KAA lahir ketika negara-negara di dunia terbagi menjadi blok Barat dan Timur. KAA diinisiasi agar negara-negara di Asia dan Afrika tetap bersatu di tengah perang dingin lewat prinsip gerakan nonblok.
"Spirit konferensi tersebut tetap relevan hingga saat ini. Spirit yang menjadi jembatan perdamaian dan terciptanya solidaritas antarbangsa untuk bersatu mengakhiri segala bentuk perang dan tindakan kekerasan atas nama kepentingan nasional suatu negara," katanya.
Megawati di Jeju Forum 2022 itu ditemani Dubes RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistyanto, Bendahara DPP PDIP Olly Dondokambey, Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri, dan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.