Komnas HAM Periksa 3 Prajurit TNI Mutilasi Warga di Papua

CNN Indonesia
Kamis, 15 Sep 2022 19:53 WIB
Komnas HAM memeriksa tiga TNI pelaku mutilasi terhadap empat warga di Mimika, Papua, pada Selasa lalu. Pemeriksaan akan terus dilanjutkan.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik. (Foto: CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah memeriksa tiga dari enam prajurit TNI yang terlibat dalam kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap empat warga di Mimika, Papua.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyebut pemeriksaan itu dilakukan pada Selasa (13/9). Adapun pemeriksaan dilakukan oleh komisioner Komnas HAM Choirul Anam dan Kepala Perwakilan Papua Frits B Ramandey.

"Sudah periksa tiga TNI, dua hari lalu," kata Taufan kepada CNNIndonesia.com, Kamis (15/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taufan mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait penyelidikan di Papua. Sebab, terkendala akses sinyal seluler.

Namun, Taufan menyebut semua pihak yang terlibat dan dianggap bisa memberi keterangan terkait peristiwa tersebut akan diperiksa. Terlebih, Komnas HAM sudah mendapat akses pemeriksaan dari Kodam XVII Cenderawasih.

"Iya, semua diperiksa," ujarnya.

Diberitakan, peristiwa pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan enam personel TNI terhadap empat warga Mimika, Papua, itu terjadi pada Selasa (22/8) sekitar pukul 21.50 Wit di SP 1 Distrik Mimika Baru.

Setelah melakukan pembunuhan, para pelaku membawa para korban ke Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, untuk dibuang dengan terbungkus dalam karung.

Sebelum dibuang, empat korban dimutilasi dan anggota badan ditaruh dalam enam karung berbeda. Karung itu selanjutnya diisi batu-batu dan dibuang ke Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika.

Para pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam pidana seumur hidup. Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengatakan keenamnya dijerat Pasal 340 KUHP dan Pasal 365 KUHP.

(yla/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER