NasDem Fokus Bahas Anies Capres, Target Umumkan Awal November
Partai NasDem menyatakan bahwa penjajakan koalisi dengan Demokrat dan PKS sudah di tahap pembicaraan mengenai figur yang akan diusung sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali mengatakan figur yang dibicarakan telah mengerucut ke nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"NasDem, PKS, Demokrat itu mendiskusikan soal figur Anies. Pada titik itu ya. Tentang wakil kan kita mau, NasDem mau itu, capres-cawapres tidak punya afiliasi parpol," kata Ali saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (19/9).
Ali mengatakan NasDem tidak ingin terburu-buru mendeklarasikan koalisi meski sudah di tahap pembicaraan sosok yang akan diusung.
Hasil pembahasan dengan Demokrat dan PKS baru akan diumumkan ke publik di awal November mendatang.
"Nanti awal November tenggat pembahasan capres-cawapres sekaligus koalisi. Kita enggak buru-buru, nanti diumumkan," ujar Ali.
Ali menegaskan bahwa keputusan tentang koalisi dan capres-cawapres berada di tangan Ketum NasDem Surya Paloh. Komunikasi juga tidak hanya dibangun dengan Demokrat dan PKS.
"Kalau NasDem, PKS, Demokrat kita bicaranya soal figur Anies, tapi dengan partai lain kita bicara figur lain," kata dia.
NasDem membuka kemungkinan untuk mengusung figur-figur lain dan tidak membahas dengan Demokrat-PKS agar tidak ada partai yang saling mengunci untuk mendapatkan keinginannya.
Terpisah, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengungkapkan bahwa penjajakan koalisi antara partainya dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah mencapai 80 persen sejauh ini.
Menurutnya, sejumlah hal masih menjadi dibicarakan secara berkala dalam penjajakan koalisi untuk Pilpres 2024 itu.
Dia menerangkan, sejumlah hal masih menjadi ganjalan atau kendala dalam penjajakan koalisi dengan Demokrat dan PKS, seperti kerja sama politik yang belum pernah dibangun sebelumnya.
Menurut Willy, langkah pembangunan chemistry harus dilakukan agar koalisi tidak dibangun seperti kawin paksa.
Ia juga menyebut membangun kecocokan dengan PKS dan Demokrat harus berangkat dari ranah antarpartai. Kemudian, menuju ke ranah kandidat capres-cawapres di 2024.
"Dua layer ini harus berjalan secara simultan, itu yang beratnya itu, ada orang yang kadang-kadang misal kita contoh, tetangga, langsung partainya saja. Itu kan satu layer. Sementara ini bekerja dalam dua ranahlah, dua dunia, dua alam, capres-cawapresnya dan partainya," katanya.
Diketahui, Partai Demokrat, PKS dan NasDem tengah menjajaki kemungkinan berkoalisi menghadapi Pilpres 2024 mendatang. Petinggi masing-masing partai sudah saling bertemu.
Tiga partai tersebut juga menyambut Anies Baswedan ketika menyatakan siap menjadi calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.
(cfd/bmw)