ANALISIS

Peluang Anies Maju Capres 2024 di Tengah Utak-atik Koalisi Parpol

CNN Indonesia
Selasa, 20 Sep 2022 10:08 WIB
Anies Baswedan menyatakan siap maju sebagai calon presiden 2024. Namun, koalisi parpol mana yang potensial dapat mengusungnya?
Anies Baswedan menyatakan siap maju sebagai calon presiden 2024. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menyatakan kesiapannya maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.

Namun, Anies sadar belum mempunyai 'kendaraan' parpol untuk memuluskan langkahnya sebagai capres. Terlebih lagi, Ia bukan kader partai politik mana pun. Karenanya, ia akan maju bila ada parpol yang ingin mengusungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya siap maju sebagai presiden seandainya ada partai politik mencalonkan," demikian dikatakan Anies kepada Reuters dalam wawancara di Singapura, Jumat (16/9) lalu.

Nama Anies Baswedan kerap disebut-sebut sebagai salah satu kandidat capres potensial di Pilpres 2024. Terlebih lagi, elektabilitasnya kerap kali bertengger di tiga besar hasil survei yang dikeluarkan berbagai lembaga. Namanya kerap bersaing dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di posisi tiga besar.

Diketahui, Undang-undang Pemilu mengatur seseorang bisa mencalonkan sebagai capres harus diusung oleh partai politik yang memenuhi ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen. Artinya, delapan parpol di parlemen harus berkoalisi agar gabungan suara mereka bisa mencapai syarat, kecuali PDIP.

Namun, koalisi parpol mana yang potensial dapat mengusung Anies?

Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga melihat ada lima parpol yang potensial mengusung Anies di Pilpres mendatang berdasarkan dukungan akar rumput. Mereka yakni NasDem, Demokrat, PKS, PPP, dan PAN.

"Tapi dari lima itu terlihat sudah dua partai yaitu PAN dan PPP ke KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) sama Golkar. Dan ada indikasi mereka akan usung dari Golkar yaitu Airlangga," kata Jamiluddin kepada CNNIndonesia.com, Selasa (20/9).

Diketahui, PAN, PPP dan Golkar telah bersepakat berkoalisi menghadapi Pilpres 2024 dengan nama KIB. Namun, koalisi ini belum mengusung kandidat capres-cawapres sampai saat ini.

Karenanya, Jamiluddin melihat tersisa hanya Partai Demokrat, PKS dan NasDem yang berpeluang besar mengusung Anies. Bahkan, para petinggi ketiga parpol itu belakangan ini sudah memberikan sinyal kuat untuk mengusung Anies.

Belakangan ini santer kabar bahwa PKS, Demokrat dan NasDem akan membentuk koalisi untuk mendukung pencalonan Anies sebagai capres.

Terlebih, sinyal dari NasDem dan PKS sangat kuat untuk mengusung Anies. Rakernas NasDem pada pertengahan Juni lalu misalnya memutuskan untuk mengusung Anies sebagai bakal capres, selain Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jendral Andika Perkasa.

"Pimpinan tiga parpol itu kan sedang intens berkomunikasi menggodok koalisi dan capres mereka. Tapi mereka sebelum memutuskan siapa capres ada kesepemahaman dulu soal visi dan misi mereka," kata dia.

Selain dukungan akar rumput, Jamiluddin mengatakan tiga partai itu pasti memperhatikan faktor elektabilitas Anies sebagai sosok capres. Baginya, sosok dengan elektabilitas tinggi punya nilai positif untuk didukung dan kemungkinan menang pilpres yang cukup.

Sebagai informasi, hasil survei elektabilitas dari lembaga survei Poltracking Indonesia pada 1-7 Agustus 2022 mendudukkan Anies di posisi ketiga dengan 17,7 persen. Anies kalah dari Ganjar dan Prabowo Subianto.

Sementara, hasil Survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI)pada 13-21 Agustus 2022 menempatkan Anies di posisi ketiga dengan 19,03 persen.

"Karena elektabilitasnya tinggi dan terus meningkat. Padahal Anies belum bekerja untuk [Pilpres] itu, ini jadi faktor dilirik parpol," kata Jamiludin.

Baca selanjutnya: NasDem Jadi Kunci

Nasdem Jadi Kunci Anies Capres 2024

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER