Syahganda Sentil BBM Naik: Jangan Sepelekan Suara Buruh dan Mahasiswa

CNN Indonesia
Rabu, 21 Sep 2022 20:36 WIB
Aktivis 98 Syahganda mengkritik sikap diam pemerintah Jokowi yang tidak juga merespons tuntutan rakyat menolak kenaikan harga BBM.
Syaghanda kritik pemerintah bungkam soal demo tolak kenaikan BBM. (detikcom/Ari Saputra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pendiri Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia (PMKI) Syahganda Nainggolan mengkritik Joko Widodo lantaran tidak merespons aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa dan buruh.

"Ini sudah hampir 3 minggu belum ada respons makanya pemerintah rada ndablek gitu loh. Pemerintah harus merespons, enggak boleh tidak," kata aktivis 98 itu saat diskusi PMKI di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Rabu (21/9).

Menurutnya, pemerintah harus segera merespons gerakan akan rumput itu. Sebab, jika pemerintah tidak lekas turun tangan maka akan terjadi kekacauan sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gerakan mahasiswa, buruh, dan ulama ini kan sudah begitu meluas dan mendalam, makin radikal, militan yang apabila pemerintah tidak merespons ini dengan benar itu akan terjadi namanya chaotic society. Bangsa kita akan masuk fase chaos," ujarnya.

Syahganda menyebut situasi di tanah air saat ini sangat mirip dengan kerusuhan pada tahun 1998. Oleh karena itu, pihaknya mendesak agar pemerintah segera memenuhi tuntutan mahasiswa dan buruh.

"Jangan menyepelekan suara mahasiswa yang ada di jalanan sekarang gerakan buruh dan lain-lain ini situasinya sudah mirip-mirip 1998," katanya.

Bahkan, kata dia, situasi saat ini jauh lebih kacau. Pasalnya, pada 1998 gerakan hanya terjadi di Jakarta saja, sementara saat ini gerakan itu terjadi di berbagai penjuru daerah.

Diketahui, gelombang demo menolak kenaikan BBM dilakukan mahasiswa dan sejumlah kalangan dari buruh hingga pengemudi ojek online di berbagai daerah di Indonesia sejak kebijakan itu diumumkan Presiden Jokowi pada Sabtu siang, 3 September 2022.

Demo dilakukan di Jakarta dekat Istana Presiden pada Selasa (13/9), dan diikuti gelombang aksi terjadi di berbagai daerah Indonesia dari wilayah barat hingga timur sepekan terakhir seperti Banda Aceh, Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Mataram, Makassar, hingga Gorontalo.

Tuntutan mereka dalam aksi itu serupa yakni penolakan terhadap kenaikan harga BBM dan menuntut agar harga kebutuhan pokok diturunkan.

(lna/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER