Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) bersama DPRD Sulbar menggelar rapat paripurna terkait ulang tahun Sulbar ke-18 di Kantor Sementara DPRD Sulbar pada Kamis (22/9).
Pada kegiatan yang dihadiri oleh Gubernur Sulbar periode 2006-2016 Anwar Adnan Saleh, Gubernur Sulbar periode 2017-2022 Ali Baal Masdar, juga Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud itu, Pj. Gubernur Sulbar Akmal Malik menyebutkan, dirinya selaku Dirjen Otonomi Daerah di Kementerian Dalam Negeri selalu memantau 225 daerah otonomi baru yang dimekarkan mulai 1999 hingga 2014, termasuk Sulbar sebagai provinsi ke-33.
"Persoalan keterbatasan, sumber daya alam, manajemen, fiskal terbatas adalah persoalan yang dihadapi hampir seluruh daerah otonom," ujar Akmal Malik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akmal Malik yang menjadi PJ Gubernur Sulbar selama 4 bulan mengakui, tidak mudah memimpin daerah otonom baru. Menyampaikan terima kasih kepada dua gubernur terdahulu, Anwar Adnan Saleh dan Ali Baal Masdar, Akmal Malik menegaskan bahwa Sulbar punya banyak pekerjaan rumah.
Untuk itu, dia mengajak seluruh pihak bersama-sama membangun kolaborasi.
"Tidak ada pilihan lain, satu kata, harus kolaborasi. Mari muasabah, introspeksi diri," kata Akmal Malik.
Menurut Akmal Malik, diperlukan sebuah sistem untuk membangun Sulbar. Meski dipercaya memegang kendali pemerintahan, namun sebuah sistem tidak akan bisa bergerak cepat jika terdapat penghambat.
"Kita adalah sebuah sistem, saya ditugaskan pegang setir. Tetapi remnya dipegang oleh semuanya. Boro-boro kita bisa melakukan sesuatu, jika seolah-olah di dalam ada yang injak rem," ujarnya.
Lebih lanjut, Akmal Malik berharap ada komunikasi yang baik bagi semua pihak.
"Komunikasi yang baik adalah sesuatu yang niscaya kita bangun ke depan. Tidak ada yang sempurna. Ketidaksempurnaan itu harus diatasi dengan kolaborasi dan sinergitas," kata Akmal Malik.
Sementara, Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi menyatakan harap agar HUT Sulbar kali ini menjadi wadah bagi semua pihak untuk menyatukan komitmen pembangunan Sulbar.
"Momen ini diharapkan dapat mewadahi kebersamaan kita untuk satu komitmen dalam setiap denyut akselerasi yang kita lakukan. sehingga kepentingan bersama dapat teragregasi dengan baik pula," ujar Suraidah.
Senada dengan Akmal Malik, Suraidah juga mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi membangun daerah.
"Kolaborasi adalah hadir dengan menjalankan peran masing masing bukan dengan hadir menggerus otoritas pihak lain. Salah satu racun kolaborasi, ketika kita hadir secara sadar atau tidak dengan otoritas yang bukan pada tempatnya," kata Suraidah.
(rea)