KSAL soal Kapal China di Natuna: Kalau Usir Nelayan, Kami Hadapi

CNN Indonesia
Jumat, 23 Sep 2022 05:59 WIB
KSAL Laksamana Yudo Margono menyebut pihaknya telah menempatkan empat KRI untuk menjaga perairan Laut Natuna Utara dari manuver kapal asing.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan pihaknya akan menghadapi jika ada kapal asing yang mengusir nelayan Indonesia di Laut Natuna Utara. (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan pihaknya akan menghadapi jika ada kapal asing yang mengusir nelayan Indonesia di Laut Natuna Utara.

Hal itu disampaikan Yudo merespons pengakuan nelayan wilayah itu yang kembali berpapasan dengan Kapal Coast Guard China dan kapal trawl asing, di Laut Natuna Utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku belum mendapat laporan soal peristiwa tersebut. Menurutnya, tidak ada masalah jika ada kapal asing yang melintasi perairan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) dalam rangka freedom navigation.

"Kalau ada kapal coast guard, kapal perang yang melintas di ZEE itu dalam rangka freedom navigation, jadi berlayar bebas selama dia tidak berhenti, lego jangkar apalagi sampai mengusir nelayan kita. Nah itu akan nanti berhadapan dengan kita, kalau sampai seperti itu," kata Yudo usai melepas KRI Dewaruci untuk ekspedisi maritim di Kolinlamil, Jakarta Utara, Kamis (22/9).

Yudo mengatakan TNI AL memiliki empat kapal perang di Laut Natuna Utara. Menurutnya, kapal-kapal tersebut untuk mengamankan perairan tersebut dari manuver kapal asing.

"Saya belum mendapat laporan sampai coast guard-nya China sampai mengusir nelayan kita ini, saya belum mendapat itu. Secara diplomatik nanti akan saya protes dan secara nyata pasti akan kita hadapin dengan kapal kita, karena enggak boleh mereka mengusir kapal kita di ZEE kita," katanya.

Sebelumnya, berdasarkan laporan CNNIndonesia TV, nelayan Natuna mengaku kembali berpapasan dengan Kapal Coast Guard China dan kapal trawl asing, di Laut Natuna Utara.

Menurut nelayan setempat, kapal asing tersebut sangat menggangu mereka, karena dekat dengan lokasi tangkapan nelayan.

"Kapal asing di Laut Natuna Utara sangat masif sekali, kehadiran mereka sangat mengganggu aktivitas nelayan," kata Ketua Aliansi Nelayan Natuna, Hendri dikutip dari CNNIndonesia TV.

(yoa/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER