Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin siap menerima massa Persaudaraan Alumni 212 yang akan menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Jumat besok (23/9).
Ngabalin mengatakan besok berada di Gedung Bina Graha di Istana Kepresidenan Jakarta. Dia bersedia menerima demonstran yang ingin menyampaikan aspirasinya.
"Tidak ada masalah. Kalau mereka mau, kita terima," kata Ngabalin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (22/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ngabalin berpesan agar PA 212 menggelar unjuk rasa dengan damai. Dia meminta PA 212 tidak melakukan hal-hal yang menimbulkan persepsi buruk dari masyarakat.
Ia khawatir masyarakat tidak simpati dengan demonstrasi jika dilakukan dengan tak baik.
"Jangan [mengatakan] BBM harus turun, kalau tidak turun, Jokowi harus turun. Nanti bisa membuat orang memberikan penilaian buruk kepada mereka yang demo," ujarnya.
Ngabalin juga meminta PA 212 memahami alasan pemerintah menyesuaikan harga BBM. Dia tak mau demonstrasi digelar tanpa paham persoalan.
"Saya tidak tahu apakah mereka paham atau tidak alasan substansi kenapa penyesuaian BBM dilakukan oleh pemerintah," ujarnya.
Sebelumnya, PA 212 dan sejumlah ormas Islam menggelar aksi unjuk rasa di Istana Kepresidenan Jakarta. Setelah aksi itu, Ngabalin menantang PA 212 untuk datang ke istana dan membahas persoalan BBM.
Ormas-ormas Islam itu pun berencana kembali menggelar unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM besok. PA 212 dkk akan menggelar aksi di sekitar istana.
(dhf/bmw)