Mahfud 'Sentil' Pimpinan DPRD Depok Diduga Injak Sopir Truk

CNN Indonesia
Sabtu, 24 Sep 2022 22:40 WIB
Menko Polhukam Mahfud menyikapi video viral pimpinan DPRD Depok yang menghukum sopir truk push up di jalanan, "Sebaiknya proporsional tak perlu emosional".
Menko Polhukam Mahfud MD dikenal pula sebagai mantan hakim konstitusi. (ANTARA FOTO/RENO ESNIR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menko Polhukam Mahfud MD 'menyentil' sosok yang diduga pimpinan DPRD Depok, Jawa Barat, yang rekaman videonya viral tengah menghukum seorang sopir truk dengan aktivitas fisik bahkan diinjak.

Menurut Mahfud seorang pejabat publik seharusnya tak boleh menghukum orang di tengah jalan, dan setiap pelanggaran atau kesalahan terkait harus ditangani proporsional tanpa emosional.

"Waduh, sepertinya tak boleh loh, pimpinan atau anggota DPRD menghukum orang secara fisik di tengah jalan," kicau Mahfud via akun media sosial Twitter miliknya, Sabtu (24/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bupati atau gubernur pun tak boleh. Sebaiknya proporsional tak perlu emosional," imbuhnya.

Sebelumnya viral video seorang pria dipaksa push up di jalanan bahkan sampai kepalanya diinjak oleh seseorang berpakaian safari. Sosok berbusana safari itu kemudian diketahui beridentitas Tajudin Tabri--Wakil Ketua DPRD Depok, Jawa Barat.

Tajudin menyuruh pria yang kemudian diketahui seorang sopir truk untuk melakukan push up dan berguling-guling di Jalan Raya Krukut, Limo, Depok. Tajudin juga menginjak sopir tersebut saat melakukan push up.

Peristiwa itu terekam dalam sebuah video dan menjadi viral di media sosial. Salah satunya diunggah akun Instagram @depok.update.

Tajudin mengakui pria yang ada di dalam video itu adalah dirinya. Ia juga menyebut bahwa tindakan itu merupakan sebuah kekhilafan.

"Saya melampaui batas kewenangan saya, bukan tugas saya menghukum itu, tapi didasari kekhilafan saya," kata Tajudin, Jumat (23/9).

Tajudin menerangkan dirinya melakukan tindakan itu bukan tanpa alasan. Tajudin mengatakan tindakannya itu berdasarkan laporan warga bahwa truk masih melintas di ruas jalan tersebut sementara terdapat pipa gas di sekitar lokasi tersebut.

Ia khawatir jika truk melintas di ruas jalan tersebut bisa merusak pipa gas.

"Kalau pipa itu jebol, mati itu orang sekampung," ucap dia.

Lebih lanjut, Tajudin mengklaim bahwa dirinya telah bertemu dengan sopir serta pemilik truk dan meminta maaf.

"Saya sudah minta maaf," ujarnya singkat.

Tajudin juga menegaskan bahwa pihaknya tak menginjak ataupun melakukan tindak kekerasan terhadap sopir truk tersebut.

"Itu saya enggak injak, cuma push up sama guling-guling," katanya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polsek Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno menyampaikan pihaknya sudah memonitor dan akan melakukan penyelidikan jika memang ada laporan ke pihak berwajib terkait peristiwa itu.

"Itu pasti (diselidiki), tindak lanjut dari sebuah laporan polisi adalah upaya penyelidikan," ucap Yogen.

(kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER