Hari Tani Nasional diperingati Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan berbagi sebuah poster bergambar via akun media sosialnya, Sabtu (24/9).
Poster bergambar kartun itu memuat aktivitas warga petani di persawahan dengan panorama pegunungan.
Beberapa gambar dalam poster itu di antaranya terlihat petani yang sedang memanen sawahnya, mengangkat hasil panen, dan membajak sawah dengan traktor. Ada pula yang sedang menanam bibit dengan cara tandur (tanam mundur), dan makan bersama di atas selembar daun pisang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ada beberapa gambar yang unik pada poster tersebut seperti seekor kucing yang berenang di perairan irigasi dalam barisan bebek diiringi peternak yang sedang menggiring mereka, seorang ibu tani dan dua anak yang sedang menonton televisi di dalam saung di tengah sawah, dan ponsel yang menampilkan sosok perempuan yang kini sedang viral.
Pada poster tersebut, Jokowi membubuhkan keterangan terkait sektor pertanian Indonesia yang memiliki kontribusi besar di tengah ancaman krisis pangan dunia. Ia juga menyebut pemerintah mendukung sektor pertanian Indonesia dengan membangun berbagai infrastruktur penopang serta pendampingan teknologi, dan bantuan modal.
"Sektor pertanian Indonesia telah berkontribusi besar bagi perekonomian. Pemerintah mendukung dengan membangun infrastruktur pertanian, pendampingan teknologi, akses permodalan, dll," demikian keterangan gambar pendamping poster Jokowi untuk hari tani nasional yang dikutip dari akun Twitternya.
"Semua ikhtiar ini demi mendorong produktivitas dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia," imbuhnya.
Di satu sisi, terkait hari tani nasional pada Sabtu ini sejumlah elemen melakukan aksi unjuk rasa atau demonstrasi.
Berbagai kelompok mahasiswa dan buruh berunjuk rasa dengan menggelar aksi mimbar bebas di bawa jembatan Flyover Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.
Dari pantauan CNNIndonesia.com, aksi yang gelar pada pukul 15.30 WITA, para massa aksi memasang spanduk yang berisikan enam tuntutan di hari Tani Nasional di atas jembatan flyover tersebut.
Pada mimbar bebas massa gabungan berorasi secara gantian dan membacakan beberapa sajak puisi.
"Tolak RA-PS Palsu Jokowi; Tolak kenaikan BBM; Turunkan harga kebutuhan pokok rakyat; Hentikan monopoli dan perampasan tanah; Wujudkan reformasi agraria sejati sebagai pembangunan industri nasional; serta, Cabut Undang-undang Cipta Kerja dan aturan turunannya," demikian enam tuntutan massa di hari tani nasional tersebut.
Aksi unjuk rasa memperingati Hari Tani Nasional juga berlangsung di depan kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Jalan Perintis Kemerdekaan.
Selain itu, di Jakarta, ratusan massa buruh dan petani menggelar aksi di dekat Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Sabtu dalam rangka peringatan Hari Tani Nasional.
Seperti aksi-aksi demo lain yang tak lagi bisa menyampaikan aspirasi di seberang istana, aparat kepolisian menyekat massa demonstran hari tani itu di Jalan Medan Merdeka Barat yakni di titik sekitar Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda.
Dalam aksinya, mereka menyoroti kebijakan reformasi agraria di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dinilai belum terealisasi sepenuhnya.
"Presiden Jokowi juga yang berjanji meredistribusi tanah untuk petani sekitar 9 juta hektar, tapi sayangnya kebijakan beliau tidak ditindaklanjuti oleh pejabat yang ditunjuk untuk mengimplementasikan reforma agraria," kata Presiden KSPI Said Iqbal dalam jumpa pers aksi massa buruh dan tani itu.
Menurut Iqbal, saat ini masih banyak petani yang masih kehilangan tanah mereka lantaran tak kunjung diberikan hak kepemilikan oleh negara. Padahal, mereka telah mengelola tanah selama puluhan tahun.
Iqbal mengaku pihaknya telah diterima perwakilan Istana untuk menyampaikan tuntutan aksi. Mereka diterima perwakilan Kantor Staf Presiden Heru Budi Hartono.