Massa di Makassar Kembali Gelar Demo Hari Tani

Puncak Hari Tani Nasional di Makassar, Sulawesi Selatan, akan digelar dengan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Sulsel, Selasa (27/9).

Terkait aksi tersebut, massa telah memasang spanduk di atas jembatan Flyover Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, yang berisi sejumlah tuntutan. Salah satunya menolak 'Reformasi Agraria dan Perhutanan Sosial yang palsu'.

Unjuk rasa peringatan hari tani nasional tersebut dengan membawa isu "Tegakkan Konstitusi Agraria Untuk Kedaulatan Rakyat,"

Terkait aksi massa hari ini, pihak kepolisian pun telah menyiagakan ribuan personel pengamanan.

"Iya ada, melibatkan kekuatan pengamanan sebanyak 1.023 personil gabungan," kata Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS kepada CNNIndonesia.com, Selasa (27/9).

Lihat Juga : Poster Jokowi di Hari Tani Nasional: Ada Kucing di Barisan Bebek

Personel gabungan tersebut, kata Lando, akan disebar di beberapa titik-titik aksi unjuk rasa yang juga akan dilakukan sejumlah organisasi mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM di Makassar.

"Nantinya personel disebar di beberapa titik lainnya yang kerap dijadikan sebagai lokasi unjuk rasa mahasiswa," ujar Lando.

Sebelumnya, Hari Tani Nasional berbagai kelompok mahasiswa dan buruh berunjuk rasa dengan menggelar aksi mimbar bebas di bawa jembatan Flyover Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (24/9).

Saat itu massa aksi memasang spanduk yang berisikan enam tuntutan di hari Tani Nasional di atas jembatan Flyover.

Kemudian massa juga membagikan selebaran ke pengendara yang melintas di lokasi. Selain itu, pada mimbar bebas massa gabungan berorasi secara gantian dan membacakan beberapa sajak puisi.

Lihat Juga : Mahasiswa Demo Hari Tani di Makassar, Desak Setop Perampasan Tanah

Sementara untuk hari ini, enam tuntutan pada aksi peringatan Hari Tani Nasional dari massa aksi adalah: Tolak Reformasi Agraria dan Perhutanan Palsu Jokowi, Tolak Kenaikan BBM, Turunkan harga kebutuhan pokok rakyat.

Kemudian hentikan monopoli dan perampasan tanah, wujudkan reformasi agraria sejati sebagai pembangunan industri nasional, serta cabut Undang-undang Cipta Kerja dan aturan turunannya.

Lihat Juga : Massa Buruh Gebrak-BEM SI Demo di DPR, Ribuan Aparat Bersiaga