Jenazah Warga Ditembak Mati Polisi Diarak Massa ke Polres Belu
Ratusan massa mengarak jenazah GYL (18) alias Eton yang meninggal dunia akibat ditembak anggota polisi. Massa mengarak jenazah GYL ke Markas Polres Belu, Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (27/9).
Massa meminta polisi untuk bertanggung jawab atas kematian Eton akibat arogansi aparat polisi yang melakukan penembakan. Kedatangan keluarga dan massa di Mapolres Belu untuk menuntut keadilan berlangsung hampir satu jam.
Mulanya, massa mengambil paksa jenazah GYL dari Kamar Jenazah RSUD Belu yang tewas ditembak pada Selasa pagi (27/9). Suasana memanas saat jenazah Eton diambil paksa keluarga.
Lihat Juga : |
Keluarga menolak jenazah dibawa menggunakan mobil. Keluarga lebih memilih membawanya dengan tandu yang hanya dibalut kain bermotif batik seraya diarak ke Mapolres Belu.
Saat tiba, massa diterima Kapolres Belu, AKBP. Yoseph Krisbianto. Yoseph menyampaikan Polres Belu bakal bertanggung jawab atas penembakan yang dilakukan anak buahnya hingga membuat warga meninggal dunia.
Setelah itu, massa mengarak jenazah korban penembakan tersebut ke Kantor DPRD Belu di simpang lima Kota Atambua.
Selama jenazah diarak, massa meneriakkan ketidakpercayaan kepada aparat kepolisian atas peristiwa penembakan yang menewaskan Eton.
Setibanya di sana, jenazah Eton dibaringkan di ruang lobi Kantor DPRD Belu. Massa sempat ditemui Ketua DPRD Belu, Manek Seran Junior dan Waklip Ketua DPRD Belu Cyprianus Temu.
Setelahnya, jenazah korban kembali diarak ke Gereja Katedral yang berjarak sekitar 500 meter dari Gedung DPRD Belu. Dari gereja Katedral, jenazah kembali dibawa ruang jenazah RSUD Belu.
Kapolda NTT, Irjen Pol. Setyo Budiyanto membenarkan kasus penembakan oleh anak buahnya terhadap seorang warga yakni GYL.
Dia mengklaim warga yang ditembak itu merupakan buronan kasus pengeroyokan. Sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) kasus pengeroyokan terhadap sopr truk tangki air yang terjadi pada 6 September lalu.
Setyo mengatakan GYL tertembak saat akan ditangkap oleh aparat kepolisian.
"Sesuai laporan singkat dari Kapolres, warga yang tertembak itu DPO perkara pengeroyokan dan tertembak saat akan dilakukan penangkapan," ujar Setyo.
Menurut versi polisi dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, penembakan terhadap GYL alias Eton dilakukan karena mencoba melarikan diri.
Dia ditembak mati polisi tim gabungan Satuan Reserse Kriminal dan Satuan Intelkam Polres Belu berjumlah delapan orang yang hendak menangkapnya di Dusun Motamaruk, Desa Tasain, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu pada Selasa (27/9) sekitar pukul 09.30 Wita.
"Saat anggota tiba dilokasi dan akan dilakukan penangkapan pelaku yang saat itu sedang berada di dalam rumah, mengetahui keberadaan petugas sehingga DPO TSK an Eton langsung melarikan diri," kata Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol. Aryasandi dalam keterangan tertulis.