Jenazah pemuda berinisial GYL alias Eton (18), yang tewas ditembak polisi di Belu, NTT, dibawa ke RSUD Atambua. Jenazah korban penembakan itu bakal diautopsi oleh tim forensik.
"Saat ini jenazah masih berada di Rumah Sakit Umum Daerah Atambua," kata Kapolda NTT, Irjen Setyo Budiyanto kepada wartawan di Mapolda NTT Selasa (27/9) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setyo mengatakan tim forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang diterjunkan untuk mengautopsi jenazah GYL. Menurutnya, terdapat satu luka tembak yang dialami korban di bagian punggung.
"Secara forensik nanti akan diperiksa oleh dokter yang membidangi masalah itu, sehingga bisa diterbitkan hasil otopsi," ujarnya.
Namun, Setyo belum mengetahui pasti untuk jadwal autopsi korban. Ia berharap pelaksanaan autopsi akan berlangsungsecepatnya sebelum diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Informasi yang diperoleh CNNIndonesia.com, tim forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang telah berangkat ke Atambua untuk melakukan autopsi jenazah GYL.
Kapolres Belu, AKBP Yoseph Krisbianto yang dikonfirmasi terpisah membenarkan pelaksanaan autopsi jenazah GYL berlangsung malam ini.
"Iya akan diotopsi malam ini, menunggu tim forensik tiba (di Atambua) langsung autopsi," kata Yoseph.
Menurutnya, Tim Forensik telah berangkat sejak pukul 17.15 Wita dan tiba di Atambua tengah malam. Mereka langsung menuju ke RSUD Atambua untuk melaksanakan autopsi.
Sebelumnya GYL alias Eton, pemuda berusia 18 tahun warga Dusun Lalosuk Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, tewas ditembak tim gabungan Prolres Belu dan Polsek Raimanuk dan Polsek Tasifeto Timur.
Polisi mengklaim GYL alias Eton masuk DPO Polres Belu dan telah menjadi buronan selama tiga pekan.
GYL disebut sebagai tersangka kasus pengeroyokan terhadap seorang sopir tangki air yang terjadi Selasa (6/9) lalu di Fatubenao, Kelurahan Kota Atambua, Belu.
(eli/fra)