Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meresmikan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan yang berganti nama menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Peresmian dilakukan dengan menekan tombol sirine oleh Menag bersama Inayah Wulandari Wahid sebagai perwakilan keluarga Gus Dur, serta sejumlah pejabat termasuk Rektor UIN Gus Dur Zaenal Mustakim.
Lihat Juga : |
"Gus Dur adalah humanisme itu sendiri. Didiklah mahasiswa yang ada di sini sebagai seorang humanis," kata Yaqut dalam pidatonya di Kampus UIN Gus Dur, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (27/9) malam.
"Ajarkan para mahasiswa akan kasih sayang agar mereka mampu memanusiakan manusia lain dengan kasih sayang," lanjutnya.
Sebelumnya, Zaenal Mustakim selaku rektor menyampaikan bahwa usulan pergantian nama awalnya diajukan oleh Yaqut. Ia menjelaskan tidak ada penolakan dari kalangan internal terhadap usulan tersebut.
Zaenal juga mengatakan kalangan internal menaruh harapan besar dengan disematkannya nama Gus Dur yang dikenal sebagai salah satu tokoh Islam paling berpengaruh di Indonesia.
"Kami menyambut usulan ini dengan senang dan gembira. Tidak ada penolakan, bahkan nama ini justru menyatukan," kata Zaenal.
"Kami berharap UIN Gus Dur ini dapat berkarya dan berkontribusi bagi bangsa dan negara. Bahkan, kami harap dapat berkontribusi bagi dunia," lanjutnya.
Sejumlah pejabat dari berbagai instansi turut menghadiri peresmian nama kampus tersebut. Beberapa di antaranya yakni Anggota Komisi VIII DPR RI Nurhuda, Dirjen Pendis Kemenag Ali Ramdhani, serta Kepala Kanwil Jawa Tengah Mustain.
Selain itu, peresmian itu juga dihadiri staf Ahli Bidang Hukum dan HAM Abu Rokmad, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, dan sejumlah staf khusus Menag hingga Forkopimda Kabupaten Pekalongan.
![]() |