Korban keracunan gas dari proyek PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara bertambah menjadi 79 orang.
Dari jumlah itu, 8 orang di antaranya telah pulang dan sisanya masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Terakhir jumlah korban 79 orang. Mereka dirawat di RS Panyabungan dan RS Permata Madina. Alhamdulillah enggak ada yang kritis," kata Kapolres Madina, AKBP Reza Akbar, Rabu (28/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reza menyebutkan saat kejadian pada Selasa (27/9) pihak PT SMGP tengah melakukan kegiatan uji alir sumur T - 11 Well pad Tenggo. Namun kegiatan itu menyebabkan masyarakat Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga menjadi korban keracunan gas H2S.
"PT. SMGP sudah menginformasikan rencana Pembukaan Sumur T - 11 untuk pemenuhan suplai uap COD Unit 3 yang sebelumnya akan dilaksanakan pada Selasa 20 September 2022 di Sumur T - 11 mengalami perubahan jadwal menjadi 27 September 2022 dari pukul 14.00 s/d 17.45 WIB," urainya.
Kemudian, pada pukul 17.30 WIB kegiatan well test dibatalkan karena tabung oksigen petugas well test habis sehingga tim menghentikan pekerjaannya.
Lalu pukul 18.00 WIB, terdengar pengumuman dari masjid Desa Sibanggor Tonga agar masyarakat mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman di Pos Pemantau Gunung Sorik Marapi Desa Sibanggor Julu.
"Warga Desa Sibanggor Julu dan Sibanggor Tonga yang kediamannya tak jauh dari lokasi proyek mengalami mual dan muntah sehingga dilarikan ke RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina," kata Reza.
"Pemukiman masyarakat yang dievakuasi berjarak ±300 - 500 meter dari lokasi well test di well pad T - Sumur 11 PT SMGP," paparnya.
Sebelumnya, pada Sabtu 17 September 2022, delapan orang jatuh pingsan akibat keracunan gas dari lokasi Wellpad Tenggo proyek milik PT SMGP. Polisi melakukan penyelidikan. Namun aktivitas di lokasi proyek kembali dilanjutkan.
Kasus dugaan keracunan gas dari proyek itu sudah berulang kali mengambil korban. Pada 25 Januari 2021 silam, terjadi kebocoran gas beracun H2S dari sumur pengeboran di Well pad Tenggo.
Dalam insiden itu, lima orang meninggal dunia dan 44 orang pingsan akibat menghirup gas beracun dari pipa kran isolasi panas bumi.
Kemudian, pada Senin 7 Maret 2022, kebocoran gas beracun dari aktivitas perusahaan itu kembali terjadi. Tercatat 58 orang mengalami keracunan gas H2S. Seluruh korban mendapatkan perawatan di rumah sakit karena mengalami mual-mual, pusing dan sesak nafas.
Meski mengambil banyak korban jiwa, proyek tersebut tetap beroperasional kembali. Selain itu, dari pengusutan kasus yang dilakukan aparat kepolisian, sama sekali tidak ada menetapkan tersangka dari keracunan yang berulang kali terjadi.