Pandemi Covid-19 yang melanda sejak 2020 memberi dampak domino dalam kehidupan di masyarakat. Mulai dari kehilangan orang-orang terdekat hingga pembatasan kegiatan sebagai cara pencegahan penyebaran virus Corona.
Sejak pertama pandemi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah sigap mengambil berbagai keputusan dalam menangani Covid-19. Salah satunya Platform Jakarta Tanggap Covid-19 yang dibangun melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Jakarta Smart City (JSC).
JSC sebagai satu dari sekian ujung tombak Pemprov DKI dalam menangani Covid-19 hadir setiap harinya dengan menyajikan data-data dan informasi terkini. Tak cuma itu, JSC juga terus memperbarui dan memperkaya fitur-fitur super app Jakarta Kini atau JAKI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyajian data dan informasi tak lepas dari kebutuhan masyarakat terhadap berbagai berita, terutama dalam menghindari kabar bohong atau hoaks.
Atas dasar itu, empat hari setelah kasus Covid-19 pertama di Indonesia, tepatnya 6 Maret 2020, Pemprov DKI menghadirkan website corona.jakarta.go.id.
Melalui website tersebut, masyarakat, khususnya warga Ibu Kota dapat mengetahui berbagai informasi resmi terkait pandemi Covid-19, di antaranya 12 dataset, informasi rumah sakit, serta empat peta spasial.
Sebanyak 12 dataset dari Data Kasus Covid-19 Jakarta dan Nasional, Data Tes PCR dan RDT, Data Pemakaman Jenazah, hingga Data Positivity Rate Covid-19.
Selanjutnya Empat Peta Spasial yang diintegrasikan dengan data Covid-19 yaitu Peta Persebaran, Zona Pengendalian RW, Zona Pengendalian RT, dan Peta Kolaborasi Sosial Berskala Besar.
Tak hanya website, Pemprov DKI melalui JSC juga memaksimalkan JAKI yang sudah hadir sejak 27 September 2019. JAKI memiliki fitur JakLapor yang bisa kamu gunakan untuk melaporkan permasalahan di Jakarta.
JakLapor sudah berbasis geo-tagging dan terintegrasi dengan Cepat Respon Masyarakat (CRM). Masyarakat hanya butuh satu menit untuk melapor melalui JakLapor di JAKI.
JSC menyadari pentingnya transparansi data demi meningkatkan kewaspadaan masyarakat selama pandemi. JSC pun berinisiatif untuk mengelola Data Covid-19 yang diperbarui setiap hari oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Data yang dikelola itu kemudian disuplai ke website corona.jakarta.go.id serta aplikasi JAKI yang bisa diakses masyarakat tiap menitnya. Mulai dari data terkait Covid-19 lainnya, Data Pemantauan, hingga Visualisasi Data Persebaran Covid-19.
"Data seperti ini sangat membantu masyarakat dalam mewaspadai beberapa tempat yang terkonfirmasi Covid-19, sehingga tidak lengah saat harus bepergian keluar rumah," tulis JSC dalam laman resminya.
Pandemi yang membawa banyak perubahan, salah satunya kegiatan dan aktivitas harian masyarakat, membuat JSC turut beradaptasi. Selama pandemi, diketahui segala kegiatan dialihkan secara online seperti webinar, kelas online, serta kuliah online.
Karena itu, JSC juga melakukan beberapa kegiatan secara daring (dalam jaringan) di antaranya JSCTalks, JSCLab, Ngobrol Jakarta, Future City Hackaton, serta JSC Sandbox.
Tak hanya itu, JSC juga melakukan upaya kolaborasi dengan beberapa start up untuk menghadirkan fitur yang membantu kebutuhan masyarakat. Di antaranya menyediakan wifi gratis melalui kolaborasi dengan Molecool, Uji Tes Mandiri Covid-19 melalui kolaborasi dengan Harvard CLM Team, dan layanan Chatbot informasi Jakarta melalui kolaborasi dengan Vutura.
"Semua kolaborasi diwujudkan dengan teknologi informasi yang handal untuk mendukung transformasi digital di Jakarta," pungkas JSC.
(rea)