Sejarawan Minta Proyek Halte Bundaran HI Disetop: Halangi Monumen

CNN Indonesia
Kamis, 29 Sep 2022 20:17 WIB
Sejarawan menilai revitalisasi halte Tosari dan Bundaran HI sebagai proyek yang merusak poros penanda perubahan ibu kota kolonial ke ibu kota nasional.
Pekerja sedang melakukan pengerjaan proyek revitalisasi wajah baru halte TransJakarta. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejarawan JJ Rizal memprotes revitalisasi Halte Transjakarta Tosari dan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, dan mendesak agar proyek tersebut disetop.

Rizal beralasan pembangunan dua halte tersebut justru merusak pandangan ke Monumen Selamat Datang warisan Presiden pertama RI Sukarno dan Gubernur DKI di masa tersebut, Henk Ngantung.

"Pak Gubernur Anies Baswedan mohon setop pembangunan Halte Transjakarta Tosari-Bundaran HI yang merusak pandangan ke Patung Selamat Datang dan Henk Ngantung Fountain warisan Presiden Soekarno dengan Gubernur Henk Ngantung sebagai poros penanda perubahan ibu kota kolonial ke ibu kota nasional," kata Rizal dalam cuitannya di akun Twitter @JJRizal, Kamis (29/9). CNNIndonesia.com sudah diizinkan mengutip cuitan tersebut oleh JJ Rizal.

Menurut Rizal, Monumen Selamat Datang bukan hanya penting di dalam perjalanan sejarah, karena itu merupakan simbol keramahan bangsa Indonesia.

Rizal menambahkan seharusnya sebagai bagian dari BUMD Jakarta, Transjakarta bisa menjaga sumber inspirasi kota, yaitu warisan sejarahnya.

Oleh karena itu, ia memohon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk segera menyetop pembangunan halte Tosari dan Bundaran HI. Ia juga berharap PT Transjakarta dapat menemukan model arsitektural yang lebih pantas untuk fasilitas transportasi umum tersebut.

"Sekali lagi mohon Pak Gubernur setop pembangunan halte Transjakarta yang arogan di kawasan cagar budaya penanda sejarah perubahan kota kolonial jadi kota nasional warisan Sukarno," ujar Rizal.

"Jangan biarkan halte-halte itu jadi noda di buku sejarah masa pemerintahan bapak yang kaya prestasi," imbuhnya.

Saat dikonfirmasi terpisah Ketua Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI Jakata Boy Bhirawa mengatakanpihaknya menilai PT Transjakarta dalam hal ini memang kebablasan. Pasalnya, pembangunan Halte Tosari dan Bundaran HI ini dilakukan tanpa melalui proses sidang di tim sidang pemugaran tersebut.

"Memang betul harus melalui Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) dan Tim Sidang Pemugaran yang lebih concern ke cagar budaya yang lebih ke kesejarahan," jelas Boy.

Menurutnya pihak Transjakarta tidak melihat kawasan Bundaran HI dan Monumen Selamat Datang sebagai Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB). Padahal, kata Boy, kawasan Bundaran HI yang di dalamnya termasuk Monumen Selamat Datang berstatus ODCB yang diusulkan TACB.

Namun, dalam prosesnya sampai saat ini belum ada keputusan lebih lanjut terkait status Monumen Selamat Datang.

"Dalam prosesnya, meski belum ditandatangani gubernur, yang diusulkan itu sudah punya prasyarat sebagai cagar budaya," kata Boy.

"Jadi, orang yang melakukan apapun di situ harus memperlakukannya sama kayak cagar budaya,"imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor saat dihubungi menolak berkomentar terkait masalah ini. Selain itu, CNNIndonesia.com belum mendapatkan pernyataan terkait dari pihak Pemprov DKI Jakarta.

Sebagai informasi, halte Bundaran HI merupakan salah satu yang mengalami revitalisasi di antara puluhan halte Transjakarta di DKI.

Pada 15 maret lalu, Dirut PT Transjakarta M Yana Aditya di Gedung DPRD DKI mengatakan pihaknya akan merevitalisasi 46 halte tahun ini dengan anggaran sekitar Rp600 miliar.

Yana kala itu biang dana revitalisasi halte itu bersumber dari internal perusahaan.

"Kita harapkan sebelum triwulan ketiga sudah seelsai separuhnya," kata dia kala itu seperti dikutip dari Antara.

Dari gambar maket yang pernah ditampilkan,halte Bundaran HI menjadi salah satu yang direvitalisasi dengan bentuk ikonik atau instagramable. Halte itu bakal memiliki dua lantai yang dilengkapi 'sky deck view'.

(dmi/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER