Nadiem Pamer 50 Persen Eselon I Kemendikbudistek Perempuan

CNN Indonesia
Jumat, 30 Sep 2022 22:34 WIB
Nadiem mengaku mendapatkan tepuk tangan dari berbagai perwakilan dunia dalam acara United Nations Transforming Education Summit di PBB.
Mendikbud Nadiem Makarim mengaku mendapatkan tepuk tangan dari berbagai perwakilan dunia dalam acara United Nations Transforming Education Summit di PBB (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan 50 persen pejabat eselon I di Kemendikbudristek adalah perempuan. Nadiem yakin itu langkah yang baik dalam kesetaraan dan keterwakilan gender.

Nadiem mengaku mendapatkan tepuk tangan dari berbagai perwakilan dunia dalam acara United Nations Transforming Education Summit di markas besar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) beberapa hari lalu.

"Itu pertama saya bicara di PBB kemarin di New York itu pada tepuk tangan karena statistik itu. Itu yang membuat masyarakat dunia paling semangat pada saat itu adalah komposisi perempuan di Kemendikbudristek," kata Nadiem dalam acara 'Indonesia Millennial and Gen-Z Summit 2022' di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (30/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nadiem kemudian bicara soal calon pemimpin muda di masa depan. Ia meminta warga negara Indonesia meneladani Bung Karno lantaran Presiden pertama Indonesia itu memiliki kesadaran pribadi untuk membebaskan bangsa dari belenggu penjajah dan keterbatasan belajar.

Nadiem lantas meminta anak muda Indonesia untuk mencontoh karakter Bung Karno yaitu peka terhadap situasi yang ada di sekitar dan tanggap dalam memikirkan solusi atas tantangan yang ada.

"Jadi kita harus mentransformasi sistem pendidikan kita dengan transformasi belajar. Sistem pendidikan kita harus beradaptasi dengan segala perubahan yang telah, sedang, dan akan terjadi. Jika tidak, akan semakin tertinggal," kata dia.

Nadiem kemudian memamerkan sejumlah capaian selama masa kepemimpinannya di antaranya kurikulum merdeka bagi pelajar.

Ia menyebut kurikulum merdeka mengutamakan pembelajaran berbasis proyek dan bukan hanya pengajaran teori di dalam kelas, sehingga murid terlibat jauh dan lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Kurikulum itu menurutnya jauh lebih sederhana lantaran materi dikurangi sehingga murid bisa fokus pada pendalaman. Guru pun diberi kemerdekaan untuk mengajar sesuai kemampuan masing-masing murid mereka.

"Dan penting fokus saat ini kompetensi esensial seperti literasi, numerasi, dan penguatan karakter," lanjutnya.

Nadiem juga mengatakan program Kampus Merdeka telah membantu setidaknya 700 ribu mahasiswa mendapatkan fasilitas dalam program-program di luar kampus sehingga mampu berkompetisi secara bebas.

Nadiem juga menyebut sejumlah platform yang diluncurkan semasa jabatannya ini juga mampu mendukung kemajuan para guru. Ia mencatat 1,6 juta guru dalam kurun waktu enam bulan mengunduh aplikasi Merdeka Mengajar.

"Kalau pelatihan ini kita lakukan secara fisik, mungkin harganya Rp2 triliun per tahun, kita melakukan ini semua dengan aplikasi," ujar Nadiem.

(khr/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER