Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut berduka atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan setidaknya 125 orang. Ia meminta agar semua pihak melakukan evaluasi di wilayahnya masing-masing.
Anies mengatakan bahwa evaluasi diperlukan agar kejadian tragis usai laga Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, itu tidak terulang di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semoga tidak berulang lagi kejadian seperti ini dan kita semua sama-sama mengevaluasi di tempat kita masing-masing agar peristiwa seperti ini tidak boleh terjadi di mana pun kapan pun," kata Anies di Djakarta Theater XXI, Jakarta, Minggu (2/10).
Anies juga menyatakan duka cita atas tragedi Kanjuruhan yang saat ini juga dirasakan begitu banyak orang di Indonesia.
"Kami berbelasungkawa, duka cita atas wafatnya begitu banyak pada kejadian tadi malam di Kota Malang. Semoga peristiwa ini tidak terjadi lagi. Ada begitu banyak ibu ayah yang hari ini merasakan kedukaan yang luar biasa,"tuturnya.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi usai Arema FC kalah dari Persebaya dengan skor 2-3.
Suporter Arema memasuki lapangan karena tak terima dengan hasil pertandingan yang memenangkan Persebaya. Polisi merespons dengan mengadang dan menembakkan gas air mata.
Gas air mata itu ditembakkan tidak hanya kepada suporter yang memasuki lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton. Suporter pun panik.
Massa lantas berdesak-desakan keluar dari stadion. Di tengah kepanikan itu, ada yang mengalami sesak napas lalu terjatuh dan terinjak-injak hingga tewas.
(lin/has)