Perubahan di Jakarta Berkat Kolaborasi Sejumlah Pihak

Pemprov DKI Jakarta | CNN Indonesia
Senin, 03 Okt 2022 13:50 WIB
Kepala Biro Kerja Sama Daerah Setda Provinsi DKI Jakarta Marulina Dewi mengatakan, acara ini digelar untuk menginformasikan perubahan yang dialami Kota Jakarta.
Kepala Biro Kerja Sama Daerah Setda Provinsi DKI Jakarta Marulina Dewi, sebelah Fery Farhati dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Arsip Festival Kolaborasi Jakarta)
Jakarta, CNN Indonesia --

JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar acara bertajuk "Festival Kolaborasi Jakarta 2022" untuk menyapa warga Ibu Kota di kawasan Kota Tua, Jakarta pada 16-18 September.

Kepala Biro Kerja Sama Daerah Setda Provinsi DKI Jakarta Marulina Dewi mengatakan, acara ini sengaja digelar dalam rangka menginformasikan perubahan yang dialami Kota Jakarta dalam lima tahun terakhir. Sebab, Jakarta terus berubah dalam kurun waktu itu.

"Banyak perubahan dan perkembangan yang terjadi di Kota Jakarta dalam lima tahun terakhir," kata Dewi dalam keterangannya, Jakarta, Senin (3/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dewi merinci beberapa perubahan yang dialami di Kota Jakarta antara lain pada sektor kesehatan, transportasi, pembangunan, sosial, kawasan pemukiman dan tempat olahraga. Perubahan itu, kata dia, tentunya ke arah yang lebih baik.

Dewi menjelaskan, perubahan Kota Jakarta bisa terwujud dalam lima tahun terakhir berkat kolaborasi dengan sejumlah pihak. Untuk itu, pihaknya berterima kasih atas dukungan kolaborator dari sejumlah pihak.

"Tentunya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak bergerak sendiri, masyarakat, Badan Usaha, Yayasan, Lembaga Kemasyarakatan, Lembaga Sosial hingga Pemerintah Daerah lainnya turut membantu Kota Jakarta dalam mencapai perkembangan dan perubahan tersebut," ujarnya.

Dalam kesempatan ini dia menyampaikan, acara ini juga sebagai wujud apresiasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada para kolaborator. Kata Dewi, acara Festival Kolaborasi Jakarta 2022 ini turut mengundang 500 kolaborator yang telah memberikan dukungan bagi Kota Jakarta.

Selain itu, Pemprov DKI juga memberikan apresiasi kepada para kolaborator yang membantu dan mendukung dalam mencapai prestasi, perkembangan serta bangkit pada masa Pandemi Covid-19.

"Tujuan Festival Kolaborasi Jakarta adalah mengangkat cerita kolaborasi di kota Jakarta dan nilai-nilai kolaborasi dalam pembangunan kota serta memberikan apresiasi bagi semua unsur yang telah berkolaborasi aktif bersama pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pembangunan dan pelayanan publik di Kota Jakarta," ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam puncak acara sebelumnya mengatakan, 'Jakarta Kota Kolaborasi' dipilih karena hampir semua sumber daya ada di Jakarta. Hal ini yang tidak dimiliki semua kota yang ada di Indonesia.

"Jakarta adalah kota tempat paling banyak privat sektor, paling banyak perusahaan di Jakarta, paling banyak NGO di Jakarta, Universitas paling banyak di Jakarta. Pakar semua bidang ada di Jakarta," kata Anies.

Guna memperdayakan sumber daya itu, kata Anies, maka pembangunan Jakarta dibuat sebagai kolaborasi dengan sejumlah pihak. Pemprov DKI sadar, tanpa adanya kolaborasi, bersama pemangku kepentingan lain, perubahan Kota Jakarta tentunya akan memakan waktu yang lebih lama.

"Tidak ada kota lain yang punya sumber daya sebanyak Jakarta, Jangan kerjakan sendirian, rugi betul. Pakar begitu banyak, ting-teng, NGO begitu banyak, kenapa mereka tidak dilibatkan, bukankah ini kota bersama. Jadi ketika pembangunan bukan pemerintah kota tapi pembangunan Jakarta, jadi semua ikut," ujarnya.

Dalam acara ini, masyarakat bisa melihat secara langsung sejumlah perubahan Kota Jakarta dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Salah satu perubahan yang sudah dapat dinikmati masyarakat adalah integrasi transportasi berbasis TOD (Transit Oriented Development).

"Begitu juga dengan Kawasan Kota Tua yang sudah berubah nama menjadi Batavia. Kota Tua kini telah hadir dengan wajah baru yang mengubah jalur kendaraan pribadi dan umum menjadi jalur pedestrian," katanya.

Selain itu juga ada restorasi Jakarta Arts & Heritage di Taman Ismail Marzuki, Cikini, dan yang lainnya. Tentunya, seluruh perubahan yang dilakukan secara bertahap ini dilakukan dengan berkolaborasi bersama pemangku kepentingan lain.

Alhasil, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, masyarakat Kota Jakarta sudah dapat melihat berbagai perubahan yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup mereka.

(inh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER