Kompolnas: Tak Ada Perintah Mengunci Pintu Stadion Kanjuruhan

CNN Indonesia
Selasa, 04 Okt 2022 14:07 WIB
Kompolnas mengonfirmasi ada beberapa pintu di Stadion Kanjuruhan, Malang yang terkunci saat tragedi gas air mata pada Sabtu (1/10).
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang menewaskan ratusan orang (AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengonfirmasi ada beberapa pintu di Stadion Kanjuruhan, Malang yang dikunci saat tragedi gas air mata terjadi pada Sabtu (1/10).

Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto mengatakan belum diketahui secara pasti siapa yang menutup pintu tersebut. Sementara, berdasarkan keterangan yang didapat oleh pihaknya, Kapolres Malang tidak memerintahkan penutupan pintu tersebut.

Diketahui, dalam pertandingan sepak bola, biasanya pintu dibuka 15 menit sebelum pertandingan berakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya konfirmasi kepada Kapolres bahwa tidak ada perintah untuk menutup pintu sehingga harapannya 15 menit pintu dibuka, tetapi tidak diketahui mengapa pintu terkunci," kata Wahyu di Malang, Selasa (4/10).

Wahyu menjelaskan bahwa dalam stadion tersebut terdapat 15 pintu, dua di antaranya berukuran besar. Dia belum mengetahui secara detail berapa jumlah pintu yang terkunci. Namun, akibat ada pintu yang dikunci tersebut, para supporter kesulitan ke luar saat gas air mata disemprotkan.

"Ada yang terkunci dan membuat penonton terdesak," ujarnya.

Ia pun mengaku belum mengetahui siapa yang bertanggung jawab menutup pintu tersebut. Namun, kunci biasanya dipegang oleh panitia pelaksana (panpel).

"Kami belum sampe kesana, tetapi secara logika yang pegang kunci adalah panpel. secara logika. Nggak mungkin polisi megang kunci, pasti panpel," ujarnya.

"Tetapi kepastiannya nanti membutuhkan pendalaman lagi siapa yang sebetulnya membawa kunci itu," imbuhnya.

Sebelumnya, tragedi Kanjuruhan bermula saat polisi menembakan gas air kepada para penonton sepak bola. Polisi mengklaim gas air mata itu ditembakkan untuk melerai kerusuhan di para pendukung Arema yang kecewa dan turun ke lapangan untuk menemui tim dan ofisial.

Gas air mata itu ditembakkan tidak hanya kepada para suporter di lapangan, tetapi juga terhadap penonton di tribun sehingga membuat massa panik. Penonton pun berlarian dan berdesak-desakan menuju pintu keluar.

Banyak di antaranya yang sesak nafas dan terinjak-injak. Setidaknya 125 orang dilaporkan tewas dengan ratusan lainnya luka-luka akibat kerusuhan tersebut.

Komisioner Komnas HAM Muhammad Choirul Anam menyatakan hanya dua pintu keluar yang terbuka dari 14 pintu saat insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai laga Persebaya melawan Arema FC, Sabtu (1/2).

"Kami anatomi dari Stadion Kanjuruhan. Nanti seperti apa. Cuma dua pintu terbuka, hiruk pikuknya di pintu yang sama," kata Anam di Malang, Jawa Timur, Senin (2/10).

(isn/yla/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER