29 Saksi Diperiksa Terkait Tragedi Kanjuruhan, Termasuk Aremania

CNN Indonesia
Selasa, 04 Okt 2022 18:36 WIB
Pemeriksaan dilakukan tim investigasi untuk penyelidikan terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia.
Sebanyak 29 orang telah diperiksa oleh kepolisian terkait tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang (AFP)
Malang, CNN Indonesia --

Sebanyak 29 orang telah diperiksa oleh kepolisian terkait  tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada akhir pekan lalu. Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo pemeriksaan dilakukan dalam rangka proses penyelidikan.

"Saat ini sudah memeriksa para saksi sebanyak 29 orang dengan perincian ini 23 dari anggota Polri yang langsung bertugas pada saat pengamanan di Stadion Kanjuruhan, kemudian ada 6 orang saksi yang kemarin sudah saya sebutkan dari panitia penyelenggara dan juga dari beberapa saksi lainnya," tutur Dedi di Polres Malang, Selasa (4/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dedi mengungkapkan bahwa saksi yang diperiksa itu salah satunya dari pihak masyarakat, yakni suporter yang ada di lokasi saat tragedi terjadi.

"Beberapa saksi dari masyarakat yang juga dimintai keterangan terkait masalah peristiwa di Kanjuruhan," ujarnya.

Namun, saat ditanya apakah masyarakat yang diperiksa itu adalah mereka yang mengunggah video di media sosial saat terjadi tragedi, Dedi tak menjawabnya secara gamblang.

"Kalau secara spesifik saya belum, yang jelas ada saksi dari pihak masyarakat yang juga dimintai keterangan," ucap Dedi.

Kasus tragedi di Stadion Kanjuruhan ini juga telah dinaikkan ke tahap penyidikan. Tim investigasi Polri terus mengumpulkan keterangan saksi dan alat bukti untuk nantinya menetapkan tersangka dalam tragedi ini.

Diketahui, kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10) malam. Laga itu dimenangkan oleh Persebaya dengan skor 3-2.

Tragedi ini disebut bermula saat aparat melontarkan gas air mata--berdasarkan kesaksian juga ke arah tribun untuk menghalau massa yang ricuh di lapangan usai laga Arema menjamu Persebaya.

Para penonton di tribun yang panik karena gas air mata itu langsung berdesak-desakan menuju pintu keluar stadion yang terbatas. Banyak penonton mengalami sesak napas, terjatuh, dan terinjak-injak hingga tewas.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lantas menonaktifkan Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat buntut insiden ini. Mutasi tersebut tertuang dalam surat telegram nomor ST/2098/X/KEP/2022.

Dalam telegram itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Putu Kholis Aryana didapuk menggantikan posisi Ferli yang dimutasi menjadi Pamen SSDM Polri.

Kemudian, Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta juga menonaktifkan sembilan komandan Brimob buntut tragedi tersebut.

Di sisi lain, sebanyak 28 personel Polri juga tengah diperiksa oleh Itsus serta Biro Paminal terkait dugaan pelanggaran kode etik.

(dis/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER