Epidemiolog Singgung Potensi Vaksin Covid Tahunan Meski Sudah Endemi

CNN Indonesia
Kamis, 06 Okt 2022 01:11 WIB
Epedemiolog meminta kepada pemerintah untuk memikirkan kemungkinan dilakukannya vaksinasi covid tahunan meski nanti pandemi sudah jadi endemi.
Epedemiolog meminta kepada pemerintah untuk memikirkan kemungkinan dilakukannya vaksinasi covid tahunan meski nanti pandemi sudah jadi endemi. (CNNIndonesia/Adi Ibrahim).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Departemen Epidemiologi Kesehatan Masyarakat FKM UI Asri C Adisasmita menyinggung potensi vaksin virus corona (covid-19) akan menjadi vaksin rutin yang diberikan setiap tahun kepada masyarakat, kendati nanti status pandemi covid-19 telah berubah menjadi endemi.

Asri menilai potensi itu bisa saja terjadi selama virus corona belum hilang seutuhnya atau masih menjadi penyakit yang eksis di Indonesia. Namun demikian, masih perlu banyak kajian dari para ahli untuk wacana pemberian vaksin covid-19 sebagai vaksin rutin tersebut.

"Jadi mungkin untuk kita di Indonesia, kalau misalkan covid-19 masih lingering terus di kita, manusia. Mungkin perlu dipikirkan apakah terjadi booster atau tiap tahun masih ada vaksinasi. Itu mungkin perlu adjustment dari para expert ya," kata Asri dalam acara daring, Rabu (5/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asri kemudian mencontohkan sejumlah negara dengan empat musim yang memberlakukan program vaksin Influenza dengan pemberian rutin setiap tahunnya kepada masyarakat. Kondisi itu menurutnya bisa saja terjadi dalam upaya pencegahan dan pengendalian terhadap[ penyakit yang disebabkan oleh virus corona.

Selain itu, Asri juga mengingatkan vaksinasi merupakan salah satu indikator terpenting yang digunakan untuk melihat perkembangan kasus covid-19 masing-masing negara saat ini. Untuk itu ia meminta pemerintah untuk tetap menjadikan vaksinasi sebagai indikator pengendalian covid-19 serta pertimbangan dalam penyusunan peta jalan endemi.

"Kalau vaksinasi itu coverage sudah mendekati 100 persen atau sudah 95 persen, itu mungkin kalau kita lihat dari penyakit-penyakit yang bisa dikendalikan dengan imunisasi itu cakupannya ya 95 persen, sehingga bisa diatasi," ujarnya.

Sementara capaian vaksinasi Indonesia per Rabu (5/10) Pukul 12.00 WIB, tercatat sebanyak 204.640.930 orang telah menerima suntikan dosis pertama. Sementara itu, 171.256.285 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin.

Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 234.666.020 orang sudah menyentuh 87,21 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua berada di angka 72,98 persen.

Sedangkan untuk perkembangan capaian jumlah vaksinasi booster atau dosis ketiga tercatat sebanyak 63.823.506 warga Indonesia telah menerima booster atau sudah mencapai 27,20 persen dari target. Kemenkes juga melaporkan sebanyak 628.688 tenaga kesehatan di Indonesia sudah menerima booster kedua atau suntikan dosis keempat.

(agt/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER