Polri Klaim Tak Pegang Kunci Stadion: Aparat Tunduk Petugas Keamanan
Kepolisian menyatakan pihaknya tak memegang kunci pintu di Stadion Kanjuruhan saat laga pertandingan Arema FC vs Persebaya.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut bahwa sesuai aturan kunci pintu dipegang oleh keamanan stadion.
"Yang bertanggung jawab di semua pintu sesuai regulasi keselamatan dan keamanan edisi 2021 PSSI adalah steward yang harus berada pada setiap pintu dan yang bertanggung jawab keselamatan dan keamanan di dalam stadion adalah safety dan security officer," tuturnya saat dikonfirmasi, Kamis (6/10).
Merujuk aturan itu, Dedi menegaskan bahwa pihak kepolisian yang melakukan tugas pengamananan kala itu tak memiliki kewenangan untuk memegang kunci.
"Ya enggak boleh kalau sesuai dengan regulasi. Aparat keamanan harus tunduk pada safety and security officer," ucap Dedi.
Diketahui, kondisi pintu Stadion Kanjuruhan saat terjadi tragedi masih simpang siur. Sejumlah pihak menyebut pintu dalam kondisi terkunci, namun pihak lain membantahnya.
Salah satunya Ketua Komite Disiplin PSSI Erwin Tobing yang membenarkan bahwa ada beberapa pintu stadion yang belum dibuka terjadi tragedi tersebut.
Dia menyebut bahwa dalam aturan PSSI disebutkan bahwa pintu stadion seharusnya dibuka 10 menit menjelang pertandingan selesai. Namun security officer Arema FC lalai dalam menjalankan tugasnya sehingga pintu lupa dibuka.
Salah satu pintu yang tidak dibuka setelah pertandingan itu adalah di gate 13. Disebutkan puluhan korban meninggal dunia di lorong pintu masuk ini karena berdesak-desakan, terinjak-injak, dan kekurangan oksigen.
"Banyak kelemahan panitia pelaksana pertandingan seperti pintu tidak dibuka, pintu besar juga tidak dibuka. Lorong ke dalam juga gelap," kata Erwin soal salah satu kelalaian terbesar Panpel Arema dalam pertandingan tersebut.
Sementara itu, kepolisian menyatakan bahwa enam pintu di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur tak terkunci saat terjadi tragedi yang menewaskan ratusan orang.
Dari temuan puslabfor, enam pintu tidak terkunci itu adalah pintu 3, 9, 10, 11, 12, serta pintu 13. Namun, disebutkan bahwa pintu itu berukuran kecil atau sempit sehingga para suporter yang keluar pun berdesakan.
(ain/dis/ain)