Anies Resmikan Ruang Limpah Sungai: Adopsi Ilmu Selesaikan Masalah

CNN Indonesia
Jumat, 07 Okt 2022 02:44 WIB
Anies menyebut infrastruktur yang dibangun dalam ruang limpah sungai ini merupakan kombinasi antara ruang terbuka hijau dan ruang terbuka biru
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (CNN Indonesia/Damar Iradat)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur DKI Anies Baswedan meresmikan Ruang Limpah Sungai (RLS) di tiga sungai di Jakarta.

Anies menyebut RLS merupakan salah satu upaya penanganan banjir dengan pendekatan berbasis alam. Tiga RLS yang diresmikan secara serentak yakni, RLS Brigif, RLS Lebak Bulus, dan RLS Pondok Ranggon.

Anies mengatakan RLS yang baru diresmikan ini wujud konsep baru dalam mengendalikan air yang berlimpah di sungai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita mengadopsi ilmu pengetahuan terbaru untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sudah menahun di Jakarta. Dan ini adalah nature based solution atau solusi berbasis alam," kata Anies di RLS Brigif, Jakarta Selatan, Kamis (6/10).

Anies menjelaskan konsep yang digunakan dalam RLS ini adalah bagaimana air sungai yang volumenya meningkat ketika hujan lebat disiapkan ruang untuk menampung airnya. Sementara, ketika air sungai surut, ruangan tersebut dapat digunakan untuk kegiatan masyarakat.

Ia menyebut infrastruktur yang dibangun dalam RLS ini merupakan kombinasi antara ruang terbuka hijau dan ruang terbuka biru. Ia meyakini RLS mampu mengembalikan ekosistem sungai seperti sedia kala.

Anies juga mengungkapkan bahwa prinsip kerja RLS mengadopsi konsep naturalisasi Sungai Kallang di Bishan-Ang Mo Kio Park, Singapura. Selain itu, negara lain yang menjadi percontohan adalah Belanda yang membangun ruang untuk sungai.

"Itu contoh naturalisasi, contoh bagaimana mengendalikan air. Pada saat musim hujan dan waktu hujan yang deras maka kawasan lembah berisi air. Begitu musim kering tidak ada air, maka jadi tempat warga bermain," ungkap Anies.

"Ruang untuk sungai. Inilah konsep modern, inilah konsep maju berbasis solusi alam," imbuhnya.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan RLS ini merupakan bagian dari program pengelolaan air dan pengendalian banjir '942-Drainase Vertikal'.

Ia mengatakan progres naturalisasi Sungai Brigif ini baru mencapai 70 persen. Menurut dia sejauh ini baru area atas Sungai Brigif yang baru dibuka untuk publik.

"Brigif atas ini yang sudah kita bisa optimalkan, Brigif bawah nanti sampai Desember selesainya, dan kita berharap pendekatan-pendekatan ini akan terus berlanjut ke depan, supaya kita mengelola air hujan terutama hujan-hujan ekstrem kita tampung, kita tahan supaya tak langsung menuju sungai," jelasnya.

Sementara, rincian pembangunan tiga RLS di Jakarta sebagai berikut:

RLS Pondok Ranggon

- Volume Tampungan RLS: ±890.000 m3
- Mereduksi Debit Banjir Kali Sunter
- Ruang Limpah Sungai Pondok Ranggon berfungsi sebagai tampungan sementara untuk mengurangi debit puncak Kali Sunter saat terjadi hujan ekstrem dan mengurangi dampak genangan di daerah hilir (sistem aliran Kali Sunter), terutama di wilayah Kelurahan Pondok Bambu, Kelurahan Cipinang Muara, Kelurahan Cipinang Melayu, Kelurahan Lubang Buaya, dan Kelurahan Setu.

RLS Lebak Bulus

- Volume Tampungan RLS: ±44.000 m3
- Mereduksi Debit Banjir Kali Grogol
- Ruang Limpah Sungai Lebak Bulus akan mereduksi luapan sungai di Daerah Aliran Kali Grogol, karena berfungsi untuk menjadi tampungan sementara saat terjadi hujan ekstrem dan mengurangi dampak genangan di daerah hilir Kali Grogol, seperti Palmerah dan Kebayoran.

RLS Brigif

- Volume Tampungan RLS: ±256.000 m3
- Mereduksi Debit Banjir Kali Krukut
- Ruang Limpah Sungai Brigif akan mereduksi luapan sungai di Daerah Aliran Kali Krukut, karena berfungsi untuk menjadi tampungan sementara saat terjadi hujan ekstrem dan mengurangi dampak genangan di daerah hilir Kali Krukut seperti Petogongan, Kemang, Cilandak, dan Ciganjur.

(dmi/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER