Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan masa jabatannya memang akan habis pada 16 Oktober mendatang. Akan tetapi, dia menyebut tugas untuk Indonesia belum selesai. Diketahui, Anies digadang-gadang bakal menjadi calon presiden di Pilpres 2024.
Dia menyampaikan itu saat menghadiri Tabligh Akbar yang dihelat Syarikat Islam di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (9/10).
"Insyaallah tidak selesai dalam menjalankan tugas untuk Jakarta dan Indonesia. Bismillah jalan terus. Bismillah jalan terus," kata Anies.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan itu, dia juga pamit karena akan selesai menjalani tugas sebagai gubernur DKI Jakarta yang dia emban sejak 2017.
"Saya mohon pamit. Saya juga akan meneruskan perjalanan, ini weekend terakhir saya bertugas di Jakarta. Saya pekan depan akan selesai, karena itu saya mohon pamit dari tugas ini," ujarnya.
Sejauh ini, Anies telah dideklarasikan sebagai calon presiden oleh Partai NasDem. Ketua Umum NasDem Surya Paloh yang mengumumkan secara langsung pada 3 Oktober lalu.
"Inilah kenapa akhirnya NasDem melihat seorang sosok Anies Rasyid Baswedan. Kami mempunyai keyakinan pikiran-pikiran dalam perspektif baik secara makro maupun mikro sejalan," kata Paloh.
"Kenapa Anies Baswedan, jawabannya adalah why not the best," sambungnya.
Beberapa hari kemudian, Anies mengunjungi kantor DPP Demokrat di Jalan Proklamasi, Jakarta. Dia disambut ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan sejumlah pejabat teras partai lainnya.
Dalam kesempatan itu Anies percaya diri bakal ada aliran politik baru yang digagas NasDem, Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketiga partai tersebut memang tengah menjajaki koalisi menghadapi Pilpres 2024.
"Apa yang dilakukan NasDem dan Demokrat nanti meluas ke PKS. Nanti membentuk aliran baru bangun Indonesia yang lebih baik," kata Anies di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10).
(thr/bmw)