Dua kecamatan di wilayah Kabupaten Kulon Progo terendam banjir usai diguyur hujan sejak Rabu (12/10) malam.
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Joko Satyo Agus Nahrowi mengatakan banjir menggenangi wilayah terbanyak di Kecamatan Temon, khususnya sekitaran Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) serta Kecamatan Panjatan.
Di Temon, air setinggi 60 centimeter merendam kelas-kelas di SMKN 1 Temon, SMK Ma'arif Temon, dan Pondok Pesantren Nurul Jannah. Aktivitas belajar mengajar pun ditiadakan hari ini. Daerah permukiman Temon Wetan juga dilaporkan tergenang air setinggi 10 centimeter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua SMK ini karena adanya bangunan parapet, penangkal banjir. Jadi air di pemukiman nggak bisa masuk ke saluran lapisan karena tertahan parapet," kata Joko saat dihubungi, Kamis (13/10).
Banjir di Temon, menurut Joko, juga membuat para petani melon di Plumbon terancam gagal panen. Tanaman mereka terendam air setinggi 50-60 centimeter.
Joko memastikan sejauh ini area YIA masih aman dari ancaman banjir ini. Hanya jalan nasional di area bawah rel kereta api bandara saja yang tergenang lantaran dimensi gorong-gorong kurang lebar.
BPBD turut melaporkan adanya genangan air di Panjatan meski tidak terlalu tinggi. Paling tinggi hanya 10 centimeter. Sejauh ini masih nihil laporan warga mengungsi di dua kecamatan terdampak.
Joko mengklaim banjir di wilayahnya ini disebabkan oleh guyuran hujan berintensitas rendah hingga sedang di hampir seluruh titik Kulon Progo sejak semalam hingga pagi tadi. Rendaman atau genangan tercipta dari air yang mengalir ke dataran rendah.
"(Kiriman air) istilahnya akumulasi lah. Tapi, dari laporan TRC nggak ada warga mengungsi. Rumah cuma tergenang, hanya air masuk. Cuma sekitar 4 rumah saja, lainnya ya di jalan nggak sampai mengganggu," lanjut Joko.
BPBD sejauh ini juga belum melihat tanda-tanda air akan surut. Apalagi, siang tadi hujan kembali turun di wilayah Kulon Progo.
Lihat Juga :![]() Jejak 5 Tahun Anies Melacak Jejak Naturalisasi Sungai ala Anies Lawan Banjir, Terwujudkah? |
"Imbauan kami kepada masyarakat kalau terjadi hujan lebat dengan durasi yang panjang ya siap-siap, terutama di daerah cekungan. Mengungsi sebelum rumahnya terendam, alat-alat elektronik diamankan dan saluran drainase jangan lupa dibersihkan," pungkasnya.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulon Progo, Budi Prastawa mengataka hujan yang mengguyur wilayah Kulon Progo sejak kemarin hingga pagi tadi berimbas pada terjadinya bencana lain selain banjir.
"Totalnya masih dalam pendataan ya mas, ada longsor, pohon tumbang dan banjir. Untuk banjir sendiri mencapai 11 titik, mulai dari permukiman warga, lahan pertanian sampai sekolah," kata Budi.
Budi memastikan hingga siang ini belum ada laporan korban jiwa akibat rentetan bencana tersebut. Tim BPBD kini telah dikerahkan untuk asesmen dan evakuasi wilayah terdampak bencana.
"Kita sudah terjunkan tim dari pagi tadi hingga siang ini, sementara baru itu informasi yang bisa kami sampaikan," tutupnya.