Aksi Pensiunan Jenderal hingga Rekaman CCTV yang Raib di Kanjuruhan

CNN Indonesia
Selasa, 18 Okt 2022 10:21 WIB
TGIPF menemukan bahwa rekaman CCTV yang berada di lobi utama dan area parkir Stadion Kanjuruhan Malang dihapus selama 3 jam 21 menit.
Peran Pensiunan Jenderal hingga Rekaman CCTV yang Raib di Kanjuruhan. (ARI BOWO SUCIPTO/ARI BOWO SUCIPTO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) mengungkap sejumlah temuan terkait dengan tragedi Kanjuruhan 1 Oktober yang terjadi usai pertandingam Arema FC Vs Persebaya.

Salah satunya, TGIPF menyebut ada seorang pensiunan jenderal yang berperan dalam mengatur jadwal pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya. Dalam dokumen TGIPF, tercantum kesaksian Komnas HAM yang menyebut ada tekanan-tekanan dari seorang pensiunan jenderal ke Kapolres Malang.

"Dir Ops PT LIB Irjen Pol Sudjarno melakukan tindakan-tindakan yang menekan Kapolres Malang agar pertandingan Arema vs Persebaya tetap dilakukan malam hari," dikutip dari dokumen hasil temuan TGIPF Tragedi Stadion Kanjuruhan, Senin (17/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesaksian Komnas HAM itu mirip dengan kesaksian Polres Malang pada dokumen itu. Polres Malang telah melayangkan surat resmi untuk meminta jadwal pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dimajukan ke sore hari.

Surat itu dilayangkan pada 13 September. PT LIB kemudian meminta panitia pelaksana Arema FC untuk berkomunikasi dengan kepolisian agar pertandingan tetap digelar malam hari. Hal itu dilakukan enam hari setelah surat permintaan perubahan jadwal dari Polres Malang dikirim.

"Pada Tanggal 19-20 September 2022, Kapolres Malang mengadakan komunikasi via telepon dengan Dir Ops PT LIB Irjen Purn Sujarno yang mengatakan laga tetap harus dilaksanakan pada malam hari karena tidak dicapai titik temu terkait kesepakatan antar broadcast (Indosiar) dengan PT LIB," tulis TGIPF.

CNNIndonesia.com telah menghubungi Irjen Sudjarno untuk meminta tanggapan soal temuan TGIPF Kanjuruhan. Namun, hingga berita ini ditayangkan, Sudjarno belum merespons.

Selain itu TGIPF juga menemukan bahwa rekaman CCTV yang berada di lobi utama dan area parkir Stadion Kanjuruhan Malang dihapus selama 3 jam 21 menit. Rekaman CCTV tersebut krusial karena berdampak pada kinerja TGIPF yang kesulitan untuk merangkai peristiwa utuh kejadian di lokasi terkait.

Rekaman CCTV di lobi itu sempat merekam rangkaian kendaraan Baracuda milik polisi yang melakukan evakuasi Tim Persebaya dari Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) malam tersebut.

"Pergerakan awal rangkaian Baracuda yang akan melakukan evakuasi Tim Persebaya, dapat terekam melalui CCTV yang berada di lobi utama dan area parkir. Tetapi rekaman CCTV tersebut mulai dari pukul 22.21.30 dapat terekam dengan durasi selama 1 jam 21 menit, dan selanjutnya rekaman hilang (dihapus) selama 3 jam, 21 menit, 54 detik, kemudian muncul kembali rekaman selama 15 menit," bunyi penggalan dokumen temuan TGIPF dikutip, Senin (17/10).

Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 malam usai laga Arema FC dengan Persebaya. Sebanyak 132 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam insiden tragis itu.

Hingga saat ini, kepolisian telah menetapkan enam orang tersangka. Mereka adalah Dirut PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Pelaksana Arema FC Abdul Haris.

Lalu ada Security Officer Arema Suko Sutrisno, Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi, dan Komandan Kompi Brimob Polda Jatim inisial AKP Hasdarman.

(yla/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER